CALIFORNIA – Para ilmuwan mengembangkan sebuah gelang yang dapat mendiagnosis diabetes melalui sensor keringat. Perangkat mengumpulkan keringat dan mengukur konstituen molekul, kemudian secara elektronik mengirimkan hasil untuk analisis dan diagnosis yang terhubung via smartphone. Gelang pintar itu dirancang oleh para peneliti dari Standford University School of Medicine dan bekerjasama dengan University of California Brekeley. Empat juta orang Inggris memiliki satu sampai dua tipe diabetes.
Sensor keringat dapat memungkinkan untuk pemantauan bagaimana pasien diabetes merespon pengobatan. Dua bagian dari sistem fleksibel dan mikroprosesor menempel pada kulit, merangsang kelenjar keringat dan kemudian mendeteksi keberadaan molekul-molekul yang berbeda dan ion berdasarkan sinyal listrik mereka.
Tim menggunakan sensor keringat yang dapat dipakai untuk membandingkan kadar glukosa keringat di dalam darah. Kadar glukosa tinggi dapat mengindikasikan diabetes.
Perangkat yang dikenakan dapat terhubung dengan smartphone, dengan mengirim pengukuran ke cloud, pengguna akan menerima hasil setelah review di pusat. Namun, teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengukur konstituen molekul lain dari keringat seperti tingkat ion klorida.
Platform ini dapat digunakan untuk mengukur apapun yang ditemukan dalam keringat. Tim sekarang bekerja mengintegrasikan sensor gelang menjadi smartwatch untuk digunakan oleh jutaan orang di seluruh dunia.
Sarjana postdoctoral Stanford Sam Emaminejad juga terlibat dalam penelitian. “Dalam jangka panjang, kami ingin mengintegrasikan ke dalam format smartwatch untuk pemantauan populasi yang luas,” terang Sam yang dikutip dari Mirror. (IFR/Okezone.com)