News

Peneliti Canberra Bantu NASA Kirimkan Astronot ke Mars

Canberra – Ketika para astronot akhirnya mendarat di Mars, ada semacam ketakutan mereka tidak bisa menapakkan kaki di permukaan planet merah itu, dikarenakan hilangnya proprioception atau indera pergerakan.

Menurut Profesor Gordon Waddington dari University of Canberra (UC), proprioception sangat penting untuk fungsi manusia yang paling dasar, seperti berjalan kaki, menutup mata, dan melewati sebuah objek dengan tangan tanpa menjatuhkannya.

Prof Waddington mengatakan NASA sangat menyadari masalah ini.

Astronot yang tinggal di Stasiun Antariksa Internasional amat kesulitan menghadapi kondisi ini setelah mereka kembali ke Bumi. Kondisi ini membuat mereka tidak dapat melompat keluar dari kapsul atau pesawat mereka setelah mendarat.

Di saat NASA kini berupaya untuk mengirim orang ke Mars, University of Canberra bekerja dengan NASA menemukan solusi untuk masalah ini.

 

Bergravitasi rendah

“Kita telah menyaksikan para astronot yang kembali ke Bumi setelah lama tinggal di ruang angkasa. Mereka harus dibantu keluar dari pesawat kapsul [dan dibantu] duduk di kursi,” katanya.

“Pada dasarnya, semua sistem tubuh mulai mengalami kemunduran segera setelah kita sampai di lingkungan bergravitasi rendah untuk jangka waktu tertentu,” jelasnya.

“Kondisi ini sangat menyulitkan jika kita pergi untuk jangka waktu lama di lingkungan bergravitasi rendah ke planet lain,” kata Prof Waddington.

Peneliti dari Univercity of Canberra Ashleigh Marchant mengatakan jika tidak ditangani dengan benar, astronot bisa mendapati diri mereka terdampar di planet lain dan tidak mampu berdiri.

“Tanpa proprioception yang akurat, mereka cenderung tersandung dan jatuh, kehilangan keseimbangan,” katanya.

“Itu sangat berbahaya jika ada pendaratan darurat, misalnya, dan anggota kru harus keluar dari pesawat ruang angkasa dengan cepat,” ujarnya.

 

Mengukur proprioception

Ilmuwan olahraga telah mempelajari proprioception di masa lalu, terutama mereka yang bekerja dengan para atlet.

Penari balet dan pesenam terutama memiliki indera proprioception kuat, yang mereka kembangkan selama masa pelatihan.

Tim di UC sekarang mengusahakan metode untuk mengukur proprioception, terutama melalui pengujian kemampuan seseorang memahami perubahan-perubahan kecil dalam gerakan di kaki bagian bawah.

Hal ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi individu dengan tingkat proprioception tinggi dan bagaimana hal itu dapat dipertahankan dalam lingkungan berbeda.

Teknologi ini sudah dilakukan di Johnson Space Center NASA di Houston, AS, kepada astronot yang bekerja di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Para peneliti UC mencari peserta untuk studi yang kini masih berlangsung.

Prof. Waddington mengatakan mereka adalah satu-satunya peneliti dari luar AS yang bekerja pada proyek NASA tersebut.

“Bagi seseorang yang melihat pendaratan di bulan, memikirkan bahwa Anda benar-benar bisa berpartisipasi dalam sesuatu yang seperti ini, tentunya sangat menarik,” katanya.

 

Join The Discussion