Dikutip dari beritasatu.com, Untuk keempat kalinya, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) akan menggelar Indonesia Science Expo (ICE) atau pameran sains bagi komunitas peneliti dari berbagai kalangan dan institusi. Rencananya ISE akan digelar 23-26 Oktober 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Tangerang Selatan. Lebih dari 1.000 anak muda dari berbagai negara pun akan ikut serta dalam pameran yang diharapkan mampu meningkatkan literasi sains bagi masyarakat.
Selain para peneliti di dalam negeri, komunitas peneliti muda dari berbagai negara akan ikut serta. Kebetulan tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah dari pertemuan komunitas ilmiah muda tersebut setelah tahun lalu India yang menjadi tuan rumahnya. Para peserta luar negeri itu antara lain berasal dari Singapura, Malaysia, Tiongkok, Jepang, India, Korea, Nigeria, Australia, Inggris, Jerman dan Prancis.
Kepala LIPI, Laksana Tri Handoko mengatakan, dari tahun ke tahun tren pengunjung terus meningkat. Sebab gelaran ini bukan hanya sekadar milik LIPI, tetapi juga bagi komunitas ilmiah Indonesia.
Selain para komunitas ilmiah muda, acara ini juga akan diikuti para peneliti yang banyak berkiprah di bidangnya. Selain pameran hasil penelitian, acara yang ditargetkan dikunjungi lebih dari 40.000 pengunjung ini diisi pula dengan banyak acara seperti science talk, science movie dan berbagai aktivitas menarik lainnya.
“Hal ini menjadi ajang bagi komunitas ilmiah untuk menunjukkan apa yang selama ini dikerjakan,” ucapnya kepada media di Jakarta, Senin (11/3).
Pada ISE tahun lalu lanjutnya, pengunjung mencapai 40.000. Presiden Joko Widodo pun membuka secara resmi pada pameran tersebut. Di tahun 2019, ISE mengangkat tema “Today and Beyond”, artinya melihat sains ke dalam dan potensi di Indonesia dalam pengembangan sains di masa depan.
“Untuk pengunjung umum kita harapkan bisa hadir dua atau lima kali lipat dari tahun sebelumnya,” ujar Handoko.
Untuk bidang penelitian yang ditampilkan, ISE tidak membatasi topik tertentu. Beragam topik penelitian akan ditampilkan di ISE.
“Memang kita buat ajang ini jadi pertemuan ilmuwan muda sama ilmuwan senior, supaya bagus interaksinya, karena hal itu jarang terjadi,” ucapnya. Selain itu, para generasi muda yang melihat berbagai hasil riset dan penelitian pun kelak tertarik menggeluti dunia penelitian.