News

Pencarian Bahan Alam Anti Penyakit Infeksi

JAKARTA – Penyakit infeksi masih jadi beban Indonesia di tengah meningkatnya kasus penytakit tak menular saat ini. Riset-riset untuk mengembangkan vaksin, obat, atau alat diagnostik penyakit infeksi terus dilakukan para peneliti tanah air.

Salah satunya dilakukan unit Natural Product Medicine (NPMRD) di Tropical Disease Centre (TDC) Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, yang mencari kandidat vaksin dengue dari bahan alam. “Saat ini kami mengerjakan uji anti dengue untuk tanaman obat asal Indonesia. Kami membuat ekstrak tanaman obat yang kemudian diinfeksi dengan virus dengue. Lalu secara statitstik dihitung sejauh mana kemampuan penghambatan tanaman obat itu terhadap perkembangan virus dengue. Sudah sekitar setahun ini saya mengerjakan ini,” kata Siti Chorrotin.

Selama riset, para peneliti di TDC juga bekerjasama dengan sejumlah peneliti muda berkebangsaan Jepang. Mereka bisa saling berbagi pengetahuan. Direktur TDC Unair Maria Inge menilai, kini Indonesia belum mampu membuat vaksin dalam perlombaan pencarian vaksin dengue di dunia. Pengembangan vaksin dengue tak mudah karena kandidat yang dihasilkan harus efektif terhadap empat serotipe virus dengue, yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4.

“Virus dengue unik karena serangan pertama tak terlalu berat, tetapi lalu serangan kedua bisa mematikan. Jadi, penerapan vaksin pada pasien harus sangat cermat,” kata Inge.

Dalam pengembangan vaksin dengue, TDC juga bekerjasama dengan lembaga riset Australia. Akan tetapi, penelitian itu belum bisa diaplikasikan. Meski pencarian kandidat vaksin dengue belum membuahkan hasil, sejumlah kemajuan telah dicapai TDC untuk riset penyakit infeksi lainnya. Misalnya, malaria, peneliti menggunakan buah cempedak dalam modifikasi mikroskop untuk deteksi malaria. (IFR/Harian Kompas)

Join The Discussion