News

Pemkot Surabaya Lakukan Penelitian Benteng Kedung Cowek

Dikutip dari surabaya.tribunnews.com, Pemkot Surabaya bersama tim Cagar Budaya mulai meneliti bangunan Benteng Kedung Cowek. Penelitian itu untuk menegaskan keaslian atau keotentikan dalam rangka penetapan Benteng Kedung Cowek sebagai Bangunan Cagar Budaya peninggalan zaman Belanda.

“Tim tengah mengukur dan meneliti keaslian nilai bangunan. Ditengarai ada bangunan tambahan sehingga perlu diteliti lebih detail bersama tim kami,” kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surabaya Antiek Sugiharti, Rabu (3/9/2019).

Benteng Kedung Cowek yang dilengkapi bunker kuno tengah dalam proses penetapan sebagai bangunan cagar budaya. Bangunan eksotik yang berlokasi di sisi timur Jembatan Suramadu, Kedung Cowek, Kecamatan Bulak, itu akan dijadikan destinasi wisata baru.

Keberadaannya akan terintegrasi dengan kawasan wisata pantai timur Surabaya.

Saat ini sudah dibangun Taman Suroboyo, patung raksasa Suro dan Boyo setinggi 25 meter, lapangan tembak internasional, Sentra Ikan Bulak, jembatan Suroboyo, dan rencananya kereta gantung (cable car).

Saat ini Pemkot dan Kodam V Brawijaya sudah bertemu dan sepakat akan mengelola bangunan itu bersama.

Pemkot akan merevitalisasi benteng dan bunker kuno itu terlebih dahulu.

Lokasi itu akan menjadi ikon baru Surabaya dalam hal wisata heritage.

Saat ini, tim cagar budaya Pemkot Surabaya terus melakukan koordinasi dengan Kodam V.

Belum lama ini juga telah dilakukan pengukuran ulang di lahan seluas 7,2 hektare tersebut.

“Semua sepakat akan menjaga keutuhan dan keaslian bangunan bersejarah tersebut. Jika nanti ada revitalisasi hanya boleh membangun bangunan baru pada bangunan penunjang,” kata Antiek.

Sementara itu, Maya, salah satu warga Surabaya mengaku pernah mengunjungi Benteng Kedung Cowek itu.

Dia merasakan eksotisnya bangunan kuno yang dilengkapi bunker itu.

“Benteng ini luar biasa karena langsung menghadap ke laut. Saya pernah naik di benteng dan indah sekali. Kalau ada kafe untuk tongkrongan pasti sangat berkesan,” tandas Maya.

Join The Discussion