JAKARTA – Dalam rangka meningkatkan kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Pemerintah Jepang melalui Ministry of Foreign Affairs in Japan (MOFA), Japan International Cooperation Agency (JICA), Ministry of Education, Culture, Sports, Science, and Technology (MEXT), Japan Science and Technology Agency (JST) dan Japan Agency for Medical Research and Development (AMED) bekerjasama untuk memfasilitasi riset antara peneliti Indonesia dan Jepang yang terkait dengan isu-isu global seperti Environment/Energy; Natural Disaster Prevention and Mitigation; Bioresources; dan Infectious Diseases Control; dalam bentuk Hibah Riset selama 3-5 tahun.
Program tersebut, diperuntukkan bagi peserta yag berasal dari lembaga penelitian dan pengembangan (litbang) pemerintah seperti Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK), Lembaga Pemerintah Kementerian (LPK), dan Perguruan Tinggi.
Peserta juga diwajibkan menyusun proposal bersama dengan bidang fokus yang telah ditentukan yaitu, Environment/Energy, Natural Disaster Prevention and Mitigation, Bioresources, dan Infectious Diseases Control.
Lomba tersebut juga mengutamakan kerjasama riset yang sedang berjalan (dibuktikan dengan adanya perjanjian kerjasama), dan lamanya penelitian adalah 3 – 5 tahun. Proposal yang disampaikan berupa kerjasama riset yang merupakan konsorsium riset dengan melibatkan beberapa lembaga riset di Indonesia (dalam negeri).
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi sebagai panitia pelaksana mengumumkan dalam laman resminya, Proposal akan diterima paling lambat 5 Oktober 2016. “Proposal bisa disampaikan langsung kepada Biro Kerja Sama Kemenristek dan Dikti,” ucap Kemenrisek dan Dikti. (msr)