News

Pemerintah Akan Turunkan Target Pembangunan STP

JAKARTA – Pemerintah menurunkan target jumlah pusat ilmu pengetahuan dan teknologi yang selesai dibangun pada 2019, dari 100 kawasan menjadi 22 kawasan. Penurunan target itu berdasarkan kelayakan pembangunan dan dana yang dipangkas.

Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir mengatakan, ada sejumlah kelemahan terkait pembangunan kawasan ilmu pengetahuan dan teknologi atau STP saat ini. Semestinya, pembangunan STP diawali dengan studi kelayakan, riset pasar, dan potensi STP, serta menggalang dukungan. “Ada STP yang tak didudukung perguruan tinggi dan pemerintah daerah, sehingga kami tutup sementara,” ucap Nasir.

STP berfungsi sebagai tempat riset dan pengembangan, menumbuhkembangkan perusahaan mulai berbasis teknologi dan menarik minat industri memakai hasil riset atau hilirisasi hasil riset.

Nasir melanjutkan, dari total 9 STP yang dikelola Kemenristek dan Dikti ditargetkan selesai pada 2019, hanya 4 STP yang memungkinkan selesai pada 2019. Keempat STP itu berada di Kaur (Bengkulu), Jepara dan Surakarta (Jawa Tengah) serta Palembang (Sumatera Selatan).

Dirjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kemenristek Patdono Suwignjo menambahkan, menurut rencana pembangunan jangka menengah nasional 2015-2019, pemerintah menargetkan selesai membangun 100 STP akhir 2019. Hingga 2015, 60 STP sedang dibangun.

Terkait hal itu, Kementerian Koordinaro Pembangunan Manusia dan Kebudayaan meminta Kementerian atau lembaga yang bertugas membangun STP mengevalusi jumlah STP. Hal itu dilakukan untuk menyesuaikan dengan kesiapan dan efisiensi anggaran.

Seperti diberitakan, semua kementerian dan lembaga tahun ini mengalami pemangkasan anggaran menurut Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2016 tentang Penghematan Belanja Kementerian/Lembaga karena lemahnya kondisi ekonomi negara. Hal itu bertujuan menghemat dana 50 Triliun.

Tetap Berjalan

Dari hasil evaluasi itu, target penyelesaian pembangunan diturunkan menjadi 22 STP pada akhir 2019. Namun, lanjut Patdjo, itu bukan berarti STP lain dihentikan, melainkan dilanjutkan setelah 2019. Misalnya lima STP di Kemenristekdikti akan dilanjutkan pada 2022-2024 sesuai rencana induk baru terkait pembangunan STP

Sebelumnya, kesulitan pengembangan STP karena pemangkasan anggaran diungkapkan oleh Kepala Pusat Inovasu Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Nurul Taufiqqurochman. Pihak LIPI bertugas mengembangkan STP di daerah Cibinong Science Center-Botanical Garden, Bogor, Jawa Barat

Pembangunan STP di Cibinong dirancang membutuhkan dana Rp. 135 miliar pada 2015-2019. Pihak LIPI sudah menerima Rp. 35 miliar, lalu anggaran anjlok pada 2016 menjadi Rp. 6 miliar, sehingga kekurangan dana Rp. 94 miliar pada tahun 2017-2019. Namun, anggaran ditiadakan pada 2017

Menurut Nasir, puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional pada 10 Agustus akan digelar di Surakarta, Jawa Tengah. Salah satu tujuannya menunjukkan Solo Technopark yang berhasil sehingga diharapkan menjadi model STP lain.

 

Sumber: Harian Kompas

Join The Discussion