JAKARTA – Para pejabat di kementerian/lembaga negara hari ini secara serentak tunaikan zakat di Istana Negara, Jakarta. Jika biasanya para pejabat menunaikan sendiri zakatnya, kali ini mereka diajak berkumpul di Istana dan menunaikan zakatnya ke Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Sementara pejabat yang tidak beragama Islam ada yang turut hadir memberi infaq atau sedekah sebagai bentuk toleransi.
Gagasan berkumpul menunaikan zakat ini muncul saat Presiden Joko Widodo bertemu Baznas dua hari sebelumnya. Ketua Baznas Bambang Sudibyo mengatakan Jokowi memunculkan tradisi baru sehingga setiap tahun para menteri dan pejabat eselon 1 bersama-sama menunaikan zakat melalui Baznas.
“Mudah-mudahan pembayaran zakat pejabat dengan cara seperti ini bisa dilakukan setiap tahun,” kata Bambang dalam acara Penyerahan Zakat oleh Para Menteri dan Pejabat Eselon I Kementerian/ Lembaga kepada Badan Amil Zakat Nasional Tahun 2016, di Istana Negara, Jakarta, Kamis, 30 Juni 2016.
Sebagian kementerian telah melaksanakan kewajiban zakatnya sesuai inpres 3 tahun 2014 tentang Optimalisasi Pengumpulan Zakat. Pembayaran zakat itu dipotong secara langsung setiap menerima gaji bulanan (zakat payroll system).
Bambang mengatakan masyarakat yang mengumpulkan zakat melalui lembaga resmi negara secara signifikan membantu perekonomian Indonesia. Dia mencatat potensi zakat 2011 mencapai Rp 217 triliun. Namun kesadaran masyarakat masih rendah. Selama 2015, kata Bambang zakat secara nasional zakat yang terkumpul melalui Baznas lembaga amil zakat (LAZ) nasional Rp 3,6 triliun dengan penyaluran efektif Rp 2,2 triliun.
Baznas menargetkan zakat tahun ini mencapai Rp5 triliun se-Indonesia. Sedangkan target zakat selama bulan ramadan tahun ini Rp2 triliun. Sampai saat ini zakat yang sudah terkumpul sebesar Rp1 triliun. Dia menjelaskan target Rp2 triliun itu angka keseluruhan dari pusat provinsi, kab/kota, dan Lembaga Amil Zakat.
Sumber: Puspen Kemendagri