News

Menurut Penelitian, Minum Kopi Bisa Menurunkan Risiko Kematian Dini

Manfaat kesehatan dari kopi kerap diperdebatkan.

Namun, sebuah penelitian baru akan memberikan kabar baik bagi para pencinta kafein.

Dikutip dari Independent pada 9 Agustus 2018, tim peneliti dari National Cancer Institute dan National Institutes of Health menemukan, minum kopi ternyata bisa menurunkan risiko kematian dini hingga 16%.

Dalam penelitian itu, tim menggunakan data dari Inggris Biobank, yakni sebanyak 500.000 orang dewasa Inggris usia antara 38 dan 73 mengisi kuesioner kesehatan, menjalani pemeriksaan fisik, dan memberikan sampel biologis.

Selama 10 tahun masa penelitian, sekitar 14.200 peserta meninggal. Namun, peneliti menemukan, peserta dengan tingkat konsumsi kopi tinggi hidup lebih lama.

Studi ini menemukan, peserta yang minum delapan cangkir atau lebih per hari, tingkat kematian dini mereka berkurang sebanyak 16%.

Selain itu, dua hingga lima cangkir kopi sehari juga bisa mengurangi tingkat kematian dini sebesar 12%.

Dalam laporan penelitian itu dikatakan, minum kopi dapat menjadi bagian dari diet sehat.

Laporan itu mengikuti penelitian terbaru yang diterbitkan dalam PLOS Biology yang menghubungkan konsumsi kafein dengan peningkatan denyut jantung.

Dengan demikian, minum kopi atau minuman berkafein lainnya dapat sangat bermanfaat bagi orang tua -yang lebih berisiko mengalami masalah jantung ketimbang orang yang lebih muda-.

Sementara itu, banyak orang mengasosiasikan kopi dengan kecemasan yang meningkat.

Nyatanya, kopi jenis tertentu, seperti mocha dapat benar-benar mengurangi tingkat kecemasan.

Perlu diketahui, manfaat kopi yang bisa menurunkan risiko kematian dini ini hanya berlaku untuk orang dewasa.

Bagi anak-anak, kopi tetap punya dampak yang buruk untuk kesehatan.

Dikutip dari Hallo Sehat, ada beberapa efek samping yang timbul ketika anak mengonsumsi kopi.

1. Insomnia

Anak usia balita hingga 12 tahun membutuhkan tidur selama paling tidak 11 jam sehari.

Remaja 12 hingga 18 tahun harus tidur kira-kira 10 jam sehari.

Waktu tidur ini dibutuhkan supaya fungsi tubuh bekerja dengan baik.

Jika anak minum kopi, kafein masih tersimpan dalam tubuh anak hingga 8 jam sesudahnya.

Ketika waktu tidur tiba, anak masih tetap terjaga dan belum merasakan dorongan untuk beristirahat.

2. Hiperaktivitas

Bagi orang dewasa, efek kopi dalam menambah energi bisa menjadi hal yang sangat membantu untuk menjalankan pekerjaan sehari-hari.

Akan tetapi, anak-anak yang minum kopi akan menunjukkan perilaku gelisah, tidak bisa konsentrasi, dan hiperaktif.

Ini karena anak-anak jauh lebih rentan terhadap kafein daripada orang dewasa.

3. Mengganggu Penyerapan Kalsium

Kafein adalah zat yang bisa mengganggu penyerapan kalsium dalam tubuh.

Kopi yang mengandung kafein bersifat diuretik, yakni memicu produksi air seni.

Semakin cepat air seni atau urin dikeluarkan oleh ginjal, semakin banyak pula kalsium yang belum terserap tubuh ikut terbuang.

4. Mengurangi Selera Makan

Kopi merupakan minuman stimulan yang akan berdampak buruk bagi selera makan anak.

Sementara itu, anak dalam masa pertumbuhannya sangat membutuhkan berbagai asupan gizi yang didapat dari makanan.

5. Ketergantungan

Apabila anak sudah sering minum kopi, kandungan kafeinnya bisa memicu ketergantungan.

Hal itu membuat anak harus minum lebih banyak kopi untuk membantunya tetap terjaga.

Padahal, terlalu banyak minum kopi berisiko menyebabkan berbagai gangguan dalam jangka panjang, misalnya, penyakit jantung atau kerusakan saraf.

Risiko itu disebabkan jika kebiasaan minum kopi sudah dimulai sejak dini.(IFR/Tribunnews.com)

Join The Discussion