JAKARTA- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (BPP) Kemendagri, bakal menggelar lomba inovasi bagi pemerintah daerah dalam mendorong aktivitas kehidupan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, atau yang disebut kehidupan normal baru. Rencana itu muncul setelah BPP Kemendagri melakukan rapat bersama Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, Selasa (26/5).
Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Matheos Tan, mengatakan kegiatan ini untuk mendorong gerakan nasional dalam membuat dan melaksanakan protokol kesehataan Covid-19 oleh pemerintah daerah. Dengan begitu, masyarakat dapat kembali produktif, sehingga roda perekonomian seperti aktivitas perdagangan kembali berjalan. Selain itu, hal ini sebagai prasyarat dalam membuat simulasi secara masif oleh pemerintah daerah dalam menghadapi kehidupan normal baru. Lomba ini juga untuk mendorong langkah pemangku kepentingan yang belum menerapkan aturan agar segera berinovasi dan beradaptasi. Di sisi lain, gelaran ini untuk menilai pencegahan Covid-19 melalui protokol dibuat pemerintah daerah. Peserta dari lomba ini terdiri dari seluruh pemerintah daerah baik provinsi, kabupaten/kota, termasuk daerah tertinggal atau perbatasan.
Bentuk dari inovasi yang dinilai terbagi dalam 7 kategori dengan pengelolaannya menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Di antara jumlah tersebut, yaitu pengelolaan pasar tradisional, mal, sekolah, restoran, hotel, tempat wisata, dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Ke-7 kategori ini dapat diikuti oleh pemerintah daerah, baik provinsi, kabupaten/kota termasuk daerah tertinggal/perbatasan sesuai dengan kondisinya masing-masing. “Peringkatnya nanti terbagi satu, dua, dan tiga,” ujar Matheos, saat rapat internal BPP Kemendagri, di Aula, Rabu (27/5).
Secara garis besar, penilaian lomba inovasi ini meliputi proposal ide inovasi, standar operasional atau prosedural petunjuk dan teknis, serta video inovasi berdurasi 5 sampai 15 menit yang sudah terunggah ke dalam sistem penilaian berbasis website. Selain itu, penilaian ini menekankan pada inovasi yang dapat diamati, ditiru, dan dimodifikasi, baik sebagian atau seutuhnya. “Jadi nanti bisa direplikasikan ke daerah lain,” tutur Matheos. Adapun tim penilai, terdiri dari berbagai pihak, di antaranya Kemendagri, Kementerian Kesehatan, Kementerian Keuangan, dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19.
Matheos menuturkan, untuk sosialisasi kepada pemerintah daerah bakal dilakukan pada 5 Juni yang disampaikan langsung oleh Mendagri melalui video konferensi dengan melibatkan kepala daerah. Terkait jadwal pelaksanaan, rencananya lomba ini akan berlangsung mulai dari 8 Juni sampai, dan diumukan pada 28 Juni 2020.
Dalam rapat tersebut, Matheos meminta masukan kepada pihak yang hadir dalam rapat tersebut. Adapun kegiatan itu, dihadiri Plt. Kepala BPP Kemendagri, Agus Fatoni, Plt. Sekretaris Badan Horas Maurits Panjaitan, Kepala Pusat Litbang, serta unit kerja internal lainnya, termasuk para peneliti. (MJA)