Dikutip dari merdeka.com, Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohammad Nasir mengatakan, keberadaan Badan Riset Nasional diperlukan, agar riset dan pengembangan teknologi di Tanah Air lebih fokus dan terarah. Nantinya, badan ini akan mengkoordinasikan semua instansi yang melakukan riset dan pengembangan teknologi di Indonesia.
“Badan Riset Nasional bertujuan untuk mengkoordinasi semuanya. Apakah nanti bentuknya mengkoordinasikan atau bagaimana, ini kita bicarakan,” ujar dia di Universitas Indonesia (UI), Depok, Kamis (28/3).
Dia mengungkapkan, selama ini tiap kementerian dan lembaga pemerintah memiliki badan riset sendiri-sendiri. Dan terkadang riset yang dilakukan pun sama. “Sekarang riset ada semua di Kementerian, sendiri-sendiri. Artinya kan duplikasi,” kata dia.
Menurut Nasir, riset sama ini justru menimbulkan biaya yang tinggi dalam upaya pengembangan teknologi. Agar hal ini tidak terjadi, maka pemerintah akan membentuk satu badan yang akan mengkoordinasikan semua kegiatan riset di Indonesia.
“(Riset yang sama) Itu cost. Makanya untuk efisiensi, ini akan dicapai,” tandasnya.
Sebelumnya, pasangan calon nomor urut 1 Jokowi- Ma’ruf Amin akan membuat Badan Riset Nasional (BRN) untuk menagatasi masalah dana riset yang saat ini masih terpecah di sejumlah kementerian dan lembaga (K/L). Di samping itu, Jokowi-Ma’ruf juga akan memaksimalkan rencana induk riset nasional. Optimalisasi akan membuat pengelolaan riset dapat lebih efektif.