Jakarta— Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, meminta agar inovasi-inovasi riset yang dihasilkan bisa memanfaatkan potensi dari produk unggulan daerah, dalam upaya mengatasi kesenjangan dan mewujudkan keadilan serta mengangkat kesejahteraan masyarakat.
“Riset itu tidak bisa lagi dilihat dari keinginan saja, tapi dilihat kondisi produk ungulan yang ada di daerah supaya jadi bermanfaat dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat setempat,” katanya ketika Sosilisasi Pengembangan Klaster Inovasi Berbasis Produk Unggulan Daerah (PUD) di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi, Menristekdikti mengatakan pemanfaatan produk unggulan daerah ini menjadi inovasi riset juga dalam upaya mengatasi kesenjangan antara pusat dan daerah.
“Dan pemerintah melalui program prioritasnya akan terus mengarahkannya lebih banyak ke pinggiran (daerah/desa),” kata mantan Rektor Universitas Diponegoro (Undip) Semarang ini.
Pendekatan model klaster Inovasi melalui peran Perguruan Tinggi (PT) ini, lanjut Nasir, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pembangunan SDM Indonesia yang berdaya saing tinggi.
Diharapkan, pengembangan inovasi bisa mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.
Nasir juga meminta, riset yang dilakukan oleh kampus dan litbang agar berkolaborasi dan bersinergi dengan inovator daerah.
“Pemerintah memastikan pendekatan model inovasi klaster ini tidak sekedar sebagai konsep tetapi sebagai platform nasional, dalam konteks pembangunan ekonomi daerah berbasis pengetahuan dengan memanfaatkan potensi produk unggulan daerah supaya meningkatkan daya saing dan kemandirian daerah,” tuntasnya. (RILIS.ID)