News

Menristekdikti Dorong Industri Lokal Lakukan Riset dan Inovasi

KENDAL – Dukung Industri lokal dapat bersaing di kancah Internasional, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohammad Nasir meminta Industri lokal untuk melakukan riset dan inovasi.

Seperti yang dulakukan Industri Unplasticized Poly Vinyl Chloride (UPVC) yang berada di Kecamatan Kaliwungu, Kendal, PT Teerryham Proplas Indonesia.

Ia mengatakan perusahan tersebut tengah melakukan riset sehingga dapat menekan bahan dasar pembuatan UPVC yang selama ini impor dari luar negeri dan menggunakan bahan dasar dari lokal meski tanpa mengurangi kualitas UPVC.

“UPVC merupakan masa depan pembangunan. Selama ini dalam pembangunan membutuhkan bahan dasar kayu, namun nantinya UPVC menjadi alternatif untuk menggantikan kayu sebagai bahan dasar pembangunan,” jelasnya dalam kunjungannya di perushaan itu, Rabu (19/9).

Menurutnya jika riset itu diterapkan maka akan terjadi peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Hal itu akan berdampak pada pendapatan negara yang menjadi naik karena semakin banyak menggunakan bahan dari lokal yang digunakan dalam industri.

“UPVC Sendiri sudah digunakan dinegara-negara maju karena ketahahannya yang kuat. selain itu UPVC bisa menjadi bahan bangunan yang anti gempa dan cocok diterapkan di negera seperti Indonesia,” terangnya.

Sementara itu Direktur PT Teerryham Proplas Indonesia, Samsunar mengaku bahan lokal yang digunakan untuk produksi UPVC mencapai 70% dari kebutuhan total.

Menurutnya dengan menggunakan bahan dari lokal akan membuat harga jual UPVC tidak menjadi terpengaruh dengan kenaikan nilai dolar.

“Sebelumnya kami melakukan riset hampir seluruh bahan kami impor, bahan lokal tidak sampai 25%,namun saat ini mencapai 70% hingga 80% bahan dari lokal. Dan itu yang membuat bapak menteri tertarik untuk datang di perusahaan kami,” jelasnya

Pihaknya pun juga memproduksi UPVC yang tanpa timbal yang menjadi salah satu standar dalam Standar Nasional Indonesia pembuatan UPVC yang ramah lingkungan.

Ia mengatakan, Indonesia sendiri menjadi negara ke empat yang mempunyai Standar pembuatan UPVC setelah dari Amerika, Inggris dan Australia.

“Saat ini produk kami sering digunakan di daerah rawan gempa seperti di Aceh, Lombok, Bangka Belitung, dan daerah luar jawa lainnya,” pungkasnya. (IFR/Tribunnews.com)

Join The Discussion