Dikutip dari gatra.com, Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro berjanji tidak akan mempersulit proses dan kegiatan riset di tanah air. Bambang justru menjamin bahwa kegiatan riset di Indonesia akan lebih dipermudah dari kebijakan-kebijakan yang sudah ada sebelumnya.
“Kalau dari Indonesia tidak ada masalah. Karena lembaga kami yang menjadi regulatornya, dan pendekatan kita adalah memudahkan. Yang paling penting mereka [Peneliti] mengikuti apa yang tertera dalam aturan, yaitu ada wajib serah hasil risetnya harus dishare kepada pemerintah,” ujar Bambang saat ditemui di Auditorium BJ Habibie Gedung BPPT, Jakarta, Senin (2/12).
Mantan Kepala Bappenas tersebut juga menepis anggapan jika ada peneliti yang dihalang-halangi ketika melakukan penelitian. Hal itu secara tegas dibantah oleh Bambang. Selama ini, dia mengaku tidak pernah menerima keluhan dari peneliti.
“Selama ini tidak ada. Untuk mempermudah, juga ada wajib simpan, supaya jejak riset tidak hilang begitu saja. Serta satu lagi, tentunya kalau ada keanekaragaman sumber hayati kita yang diambil itu tentunya tidak boleh. Tentunya selama mengikuti aturan, kita tidak akan mempersulit izin penelitian,” Jelas Bambang.
Ketimbang mempersulit, Bambang mengaku justru akan memberikan penghargaan khusus untuk para peneliti. Hal tersebut dimaksudkan Bambang untuk memacu para peneliti supaya terus lebih giat lagi dalam menciptakan inovasi.
“Karena itulah kita memberikan penghargaan khusus bagi mereka yang konsisten dan komitmen di bidang riset dan pengembangan itu,” pungkasnya.