JAKARTA – Menteri Kesehatan Nila Moeloek meminta kepada para peneliti di Indonesia untuk melakukan riset yang mengkaji penyebab sejumlah kasus penyakit secara spesifik untuk kepentingan pembangunan kesehatan ke depan.
Nila dalam sambutannya pada acara peluncuran buku “Health and Economic Costs of Tobacco in Indonesia” di Kementerian Kesehatan Jakarta, Rabu (22/11), menyampaikan agar ada riset dari peneliti Indonesia yang bisa mengungkapkan penyebab dari kasus-kasus penyakit yang ada, khususnya yang berkaitan dengan rokok, secara spesifik.
Nila mencontohkan negara Rusia dengan penderita turbekulosis terbanyak di dunia melakukan riset untuk mengetahui penyebab TB tersebut.
“Di Rusia terbanyak TB, mereka mengkaji, ternyata karena di sana banyak peminum dan perokok. Barangkali di Indonesia bisa juga seperti itu. Kita bisa lihat, dampak merokok itu luar biasa di Indonesia, dan masalah rokok bukan masalah ringan,” ucap Nila.
Nila berharap penelitian bisa mengungkapkan kenapa di Indonesia banyak terjadi kasus kardiovaskuler.
Kondisi Kesehatan Penduduk
Dia menginginkan penelitian dilakukan dengan data berasal dari masyarakat Indonesia untuk mengetahui kondisi kesehatan penduduk.
Nila menilai buku yang ditulis oleh para peneliti dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan lebih banyak mengambil data dan literatur dari luar negeri.
“Saya melihat tidak ada satu penelitian dari orang Indonesia. Ini ‘review’ dari literatur asing semua. Kalau kita mau mencari ‘impact’ rokok di Indonesia, saya harapkan mencari apa yang terjadi di masyarakat Indonesia,” tuturnya.
Menkes tidak menampik bahwa dampak rokok tidak hanya buruk bagi kesehatan, namun juga menyebabkan dampak ekonomi dan dari sektor lainnya. (INFONAWACITA)