Remaja yang menempelkan ponsel di telinga kanannya saat menelpon akan mengalami penurunan kapasitas memori. Hal itu diungkapkan Swiss Institute of Tropical Health and Public Health (Swiss TPH), yang hasil penelitiannya di publikasikan di jurnal Environmental Health Perspectives.
Professor Martin Röösli dari Institut itu mengatakan pada Euronews, Senin (23/7), mereka melakukan tiga tes berbeda untuk memeriksa sisi otak yang berbeda. Penelitian yang melibatkan 700 orang remaja itu menemukan bahwa frekuensi radio gelombang elektromagetik memberi efek buruk pada perkembangan memory pada arena spesifik di otak.
“Kami menemukan bahwa memori figurasi sebagian besar terpengaruh dan yang menarik kondisi itu paling berpengaruh pada remaja menggunakan ponsel mereka di sisi kanan kepala,” katanya.
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencoba mengidentifikasi kemungkinan efek medan elektromagnetik, frekuensi radio, dan radiasi telepon di otak, sejauh ini belum banyak berhasil.
“Pada dasarnya kami tahu bahwa radiasi ponsel membuat sedikit peningkatan suhu tetapi kami tidak menduga bahwa hal itu memiliki sejumlah efek jangka panjang pada memori. Namun, kami tahu dari penelitian laboratorium sebelumnya, bahwa gelombang otak dipengaruhi oleh radiasi ponsel. Misalnya, Jika peserta dalam penelitian ini menggunakan ponsel sebelum pergi tidur, mereka memiliki gelombang otak yang berbeda. Kami berhipotesis bahwa mungkin ini dapat terhubung dalam jangka panjang ke memori dan itulah mengapa kami melihat memori mereka, “kata Röösli.
Para ilmuwan percaya bahwa memori lebih rentan terhadap gelombang ketika ponsel menempel ke telinga kanan. Area otak yang berhubungan dengan ingatan berada di belahan kanan otak.
“Potensi risiko ke otak dapat diminimalkan dengan menggunakan headphone atau pengeras suara saat menelepon, khususnya ketika kualitas jaringan rendah dan ponsel berfungsi pada daya maksimum,” Roosli menjelaskan.
Studi ini menemukan bahwa mengirim pesan teks, bermain game atau browsing internet memberi dampak minimal ke otak dan tidak terkait dengan perkembangan kinerja memori.
Dia menekankan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menyingkirkan pengaruh faktor-faktor lain. “Misalnya, hasil studi bisa dipengaruhi oleh pubertas, yang mempengaruhi penggunaan ponsel dan keadaan kognitif dan perilaku partisipan.” (IFR/GatraNews.com)