JAKARTA – Dalam penutupan Musyawarah Masyarakat Adat Batak (MMAB) 2016, Mendagri Tjahjo Kumolo mengatakan, pluralistik merupakan aset nasional, serta bukan dianggap sebagai risiko atau beban.
“Pluralisme adalah potensi nasional yang harus diberdayakan, ditingkatkan potensi dan produktivitas fisikal, mental dan kulturalnya,” kata Tjahjo Kumolo kepada Berita satu, dalam sambutannya di Simalungun, Sumatera Utara, Sabtu (30/7)
Selain itu, menurutnya Indonesia merupakan tempat bersemayamnya semangat kebhinnekaan, yang harus ditransformasikan oleh para pelaku politik dan intelektual Indonesia.
Ia juga menuturkan, pola pikir yang dilandasi oleh prinsip mutualisme, kerja sama sinergis saling menghargai dan memiliki perlu ditumbuhkan. Seluruh elemen bangsa, lanjutnya, harus menghindari pola pikir persaingan tidak sehat yang menciptakan eksklusivisme.
“Kita perlu secara bersama-sama berlomba meningkatkan daya saing dalam tujuan peningkatan kualitas sosial-kultural sebagai bangsa,” ucap Tjahjo. (msr/antara)