News

Mendagri Pastikan Pemerintahan di Aceh Berjalan Pasca Gempa

PIDIE JAYA – Pemerintahan di Kabupaten Pidie Jaya, Nanggroe Aceh Darussalam, dipastikan tetap berjalan meski gempa besar sempat mengguncang kawasan tersebut, Rabu (7/12) pagi kemarin.

Kepastian tersebut disampaikan Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo setelah mengunjungi Pidie Jaya, Kamis (8/12). Menurut Tjahjo, pemerintahan di tingkat kabupaten dan kecamatan di sana tetap berjalan meski dalam kondisi darurat.

“Saya sudah melihat kondisi perkantoran pemda dan kecamatan dengan Pelaksana tugas Gubernur Aceh, memastikan pemerintahan jalan walau darurat dan daerah gempa tersebut juga akan menggelar Pilkada di tiga daerah,” kata Tjahjo dalam keterangan tertulis kepada wartawan.

Tjahjo meninjau lokasi musibah gempa di Pidie Jaya bersama Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Menteri Kesehatan Nila Moeloek, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.

Rencananya, sore nanti Presiden Joko Widodo akan tiba di Aceh dan turut meninjau lokasi gempa di Pidie Jaya. Sebelum Presiden tiba Tjahjo memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Aceh telah mengambil alih seluruh penanganan korban yang jatuh akibat bencana alam kemarin.

“Pencarian korban meninggal dan luka-luka sudah selesai semalam. Pemda Aceh sudah jalan ambil alih semua,” katanya.

Menurut Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Gubernur Aceh telah menetapkan tiga daerah tanggap darurat pasca gempa mengguncang Pidie Jaya kemarin. Tiga kabupaten tersebut adalah Pidie, Pidie Jaya, dan Bireuen.

Penetapan tanggap darurat itu dilakukan untuk memudahkan penanganan darurat dan kemudahan akses menggunakan potensi sumber daya.

“Untuk mempercepat proses tanggap darurat bencana maka Gubernur Aceh menetapkan status Tanggap Darurat Bencana selama 14 hari sejak 7-20 Desember 2016,” kata Sutopo seperti diberitakan Antara.

Dalam data terakhir tercatat ada 97 orang yang tewas. Sementara ratusan bangunan hancur, termasuk sebuah masjid. Sementara itu, kemarin malam sekitar pukul 23.05 WIB, gempa susulan kembali terjadi dengan kekuatan 5,0 SR.

Dalam catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terjadi pada kedalaman 10 km pada titik 5,56 derajat LU – 95,75 derajat BT atau 32 km Timur Laut Kabupaten Aceh Besar. (cnnindonesia.com)

Join The Discussion