LEMBATA – Pentingnya menggelorakan kembali semangat persatuan bangsa ditengah situasi politik bangsa saat ini, membawa atsmosfer tersendiri dalam perhelatan Nasional Hari Nusantara, yang tahun ini dipusatkan di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) pada tanggal 13 Desember 2016.
Meskipun sudah menjadi agenda tahunan, puncak Hari Nusantara kali ini tetap sangat strategis, karena diharapkan mampu mendorong kesadaran berbangsa dan bernegara yang berbhineka tunggal ika.Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) selaku Panitia Utama tahun ini, menilai momen Hari Nusantara dapat menjadi perekat persatuan rakyat Indonesia yang merupakan negara kepulauan.
“Melalui hari bersejarah bagi nusantara ini, mari kita gelorakan kembali semangat persatuan Indonesia yang berwawasan Nusantara,” tutur Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo.Selain itu, Mendagri menambahkan, energi bangsa dapat disalurkan secara positif untuk membangun kawasan pesisir Indonesia. Hal ini merujuk bahwa disetiap pelaksanaan Hari Nusantara selalu dipilih lokasi dipinggir pantai sebagai bagian wilayah pesisir Indonesia.
“Dengan dilaksanakannya Hari Nusantara didaerah pesisir pantai, maka akan mendorong pembangunan dikawasan tersebut, baik dari sisi potensi daerahnya, sarana dan prasarananya, seperti hotel dan transportasi, serta promosi bagi daerah tersebut sebagai salah satu unggulan destinasi wisata di Indonesia,” ujar Mendagri.
Lebih lanjut, Mendagri menjelaskan, pelaksanaan kegiatan ini merupakan sinergi dari panitia pusat yang merupakan kerja sama antara Kementerian dan Lembaga, lalu panitia Pemerintah Provinsi NTT dan Pemerintah Kabupaten Lembata.
“Hal ini menunjukkan bahwa koordinasi antar lembaga pemerintahan dari pusat sampai daerah berjalan dengan baik, sehingga poros pemerintahan yang tegak lurus terbukti efektif sebagai sistem penyelenggaraan pemerintahan di Indonesia,” ungkap Tjahjo.
Tujuan peringatan Hari Nusantara sendiri, diantaranya mengubah cara pandang (mindset) bangsa Indonesia mengenai ruang hidup dan ruang juang dari matra darat menjadi matra laut, yang berarti terdapat keseimbangan antara matra darat dan matra laut. Disamping itu, menjadikan bidang kelautan sebagai arus utama (mainstream) pembangunan nasional dan menghasilkan model pembangunan terintegrasi lintas sektor bagi daerah terdepan, terpencil, dan tertinggal. “(serta) bertujuan mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia yang mampu mensejahterakan rakyatnya,” ungkap Mendagri.
Mendagri kembali mengingatkan, visi poros maritim bisa terwujud apabila ada kebijakan dan program pendukung yang tepat, efektif dan kompetitif. Program-program pembangunan kelautan tersebar di berbagai Kementerian/Lembaga.
“Oleh karena itu perlu pembangunan yang terintegrasi oleh berbagai Kementerian/Lembaga tersebut melalui kegiatan Hari Nusantara,” himbau Mendagri.