News

Melihat Lebih Dekat Modul Penelitian Tempe ke Luar Angkasa

Toba Samosir – Pelajar SMA Unggul Del sukses mengharumkan nama Indonesia dengan proyek fermentasi ragi dan penumbuhan tempe di luar angkasa. Seperti ini model eksperimen mereka yang telah diluncurkan ke stasiun luar angkasa.

Penelitian SMA Unggul Del tidak berhenti pada fermentasi ragi di luar angkasa. Mereka lanjut melakukan proyek fermentasi kedelai yang ditaruh di kotak berukuran 12,5 cm x 4,7 cm yang disebut modul MicroLab. Kedelai dimasukkan dalam chamber dilengkapi dengan program pengaliran air dan pencahayaan. MicroLab tersebut dipasangi alat-alat yang didapat dari luar negeri.

Selain itu, MicroLab juga dipasangi kamera VGA untuk mengambil foto perkembangan kedelai selama berada di stasiun luar angkasa. Foto tersebut akan dikirimkan oleh lembaga antariksa Amerika Serikat NASA untuk bisa dipantau proses fermentasinya.

“Ada VGA camera beresolusi 640×440 pixel. Ada water pump, peristaltic pump, itu buat pompa mengalirkan air melalui selang. Ada dua lampu LED yang menerangi karena di sana kondisinya tertutup karena gelap biar kameranya bisa menangkap gambar dengan jelas,” ucap Matthew Adrian Silalahi, ketua tim proyek, saat menjelaskan komponen modul di laboratorium SMA Unggul Del, Toba Samosir, Sumatera Utara (16/6/2017).

MicroLab milik pelajar SMA Unggul Del itu lalu diluncurkan ke luar angkasa menggunakan roket Falcon 9 SpaceX CRS-11 Dragon pada Minggu, 4 Juni 2017 lalu. Hingga saat ini, baru ada satu foto yang dikirimkan oleh NASA. Hasil foto hanya menunjukkan modul telah tiba di luar angkasa dan belum bisa dianalisis.

“Progresnya baru dapat foto kalau itu udah nyampe di sana. Tapi prosesnya belum mulai. Jadi belum dapat dianalisis apa-apa,” ungkap Putry Yosefa Siboro, anggota tim proyek.

Penelitian fermentasi kedelai di luar angkasa adalah proyek tahap dua dari SMA Unggul Del. Proyek sudah dijalankan sejak Oktober 2016. Adapun, kedelai yang diteliti akan berada di luar angkasa selama 30 hari. (IFR/Detik.com)

Join The Discussion