News

Making Indonesia 4.0 dengan Pengembangan Budaya Penelitian

Dikutip dari okezone.com. Matana University bekerja sama dengan Dewan Pengurus Pusat Indonesian Qualitative Researcher Association (DPP IQRA) menggelar acara Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia yang dikemas dengan tema Pengembangan Budaya Penelitian Menuju Indonesia 4.0.

Selain itu, Matana University juga bekerjasama dengan MNC Sekuritas dalam hal pendirian Galeri Investasi di Kampus Matana University.

Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia (SLKI) 2019 adalah kegiatan yang mempertemukan para peneliti berbasis kualitatif dari seluruh institusi pendidikan tinggi serta lembaga penelitian pemerintah dan independen dari seluruh Indonesia. Seminar tersebut akan menghadirkan pembicara atau narasumber di antaranya, Prof. Dr. Ing H. BJ. Habibie (Keynote Speaker), Ir. Airlangga Hartanto, MBA, MMT, Eko Putro Sandjojo, BSEE, MBA, Andi Widjajanto, M.Sc, Jenderal TNI (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, Dr. (HC) Susi Pudjiastuti, Dr. Drs. Enggartiasto Lukito, dan Arry Basuseno, M.B.A, Ph.D.

Acara ini terbuka bagi semua kalangan umum, anggota IQRA, dan mahasiswa. Rangkaian kegiatan selama dua hari tersebut akan diisi dengan seminar nasional di DPR, Lokakarya Penerapan Standar Kualitas Peneliti, dan Seminar ‘Call for Paper’ di kampus Matana University.

Sebagai salah satu agenda nasional yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan tajuk Making Indonesia 4.0, Indonesia diharapkan mampu menembus 10 besar negara elit dunia pada tahun 2030.

Dari kacamata industri, ada lima sektor yang akan menjadi prioritas pengembangannya pada tahap awal implementasi Making Indonesia 4.0. Kelima sektor itu adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, serta kimia.

Terkait agenda nasional tersebut, dunia pendidikan menunjukkan optimismenya, salah satu langkah yang dilakukan oleh Matana University adalah melaksanakan Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia (SLKI) 2019. Melalui kegiatan ini, Matana University mempersiapkan para mahasiswa agar terbiasa untuk melakukan penelitian, yang nantinya akan menjadi bagian dari budaya pendidikan di Indonesia.

Rektor Matana University Arry Basuseno, MBA, Ph.D menjelaskan, tantangan revolusi industri 4.0 atau revolusi industri dunia keempat harus direspons secara cepat dan tepat oleh seluruh pemangku kepentingan di lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti), termasuk civitas akademika Matana University melalui pengembangan budaya penelitian dalam segala bidang.

“Kami ingin menjadikan Matana University sebagai kampus yang dapat menjadikan penelitian sebagai budaya, tidak hanya bagi mahasiswa tapi juga seluruh civitas akademisi dan praktisi. Tentunya, kami juga berharap ketika para mahasiswa sudah memiliki budaya untuk melakukan penelitian, maka ketika mereka lulus dapat merespons kebutuhan untuk mencapai revolusi industri 4.0 di Indonesia dengan tepat,” ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/3/2019).

Seminar dan Lokakarya Kualitatif Indonesia 2019 yang dilaksanakan ini merupakan salah satu langkah yang kami lakukan guna membangun role model pendidik dan peneliti yang ideal sekaligus menjadi peletak dasar sekaligus memberi arahan substansif bagi pembangunan berkelanjutan yang tengah dipacu Indonesia yaitu dalam membangun narasi kolektif tentang pengembangan budaya penelitian, khususnya penelitian kualitatif yang sesuai dengan perubahan peradaban menuju Indonesia 4.0.

Join The Discussion