News

Lukman: Jangan Mau Kalah sama Ojeg

JAKARTA – Tim pengelola Jurnal Bina Praja pada Rabu (28/3) kemarin mengadakan Rapat Koordinasi Pengelola Jurnal Ilmiah di Aula BPP Kemendagri. Acara yang dihadiri lebih dari 50 peserta dari berbagai pengelola jurnal seluruh Provinsi dan Kabupaten/Kota, K/L, dan beberapa Universitas itu mendapatkan antusias yang sangat tinggi dari peserta. Dari pagi pukul 08.00 acara dimulai hingga menjelang petang pukul 18.00 WIB peserta masih antusias mengikuti paparan narasumber.

Hadir dalam Rakor Jurnal pada sesi pertama Lukman dari PDII-LIPI yang memaparkan tentang Manajemen Pengelolan Jurnal Ilmiah. Pada paparanya Lukman memberikan gambar contoh pasar tradisional dan modern untuk membandingkan pengelola jurnal dulu dan kini. “Mana yang kira-kira bapak ibu pilih? Dan mengapa?,” tanyanya.

Seluruh peserta memilih pasar tradisional karena kualitasnya yang oke. “Kalau pasar tradisional ikan bisa sekali mati, kalau pasar modern ikan bisa 7x mati karena disimpan dalam es. Kalau diibaratkan jurnal, jurnal harus seperti pasar tradisional dengan kualitas isi penelitian yang bagus, tapi dari segi manajemen harus seperti pasar swalayan, rapih, bersih, dan terjangkau,” jelasnya.

Lukman lalu menceritakan pengalamannya dengan aplikasi ojeg online yang sudah maju. Menurutnya, perkembangan terus maju, siapa pun yang tidak mengikuti perkembangan akan tergilas dengan roda zaman. “Jangan mau kalah sama ojeg. Ojeg saja sudah online, masa jurnal masih cetak,” cetusnya.

Menurut Lukman, dengan jurnal online para pengelola jurnal pun mendapatkan banyak keuntungan. Jurnal online bisa diakses siapa saja dan kapan saja, sehingga segmentasi pembacanya tidak hanya dalam negeri tetapi seluruh dunia. Selain itu, jurnal online juga menekan biaya cetak yang bisa mencapai milaran setiap tahunnya. “Jurnal online juga memudahkan para lembaga akreditasi untuk memeriksa apakah penulisan dalam jurnal tersebut hasil karya orisinil atau bukan, karena semuanya sudah terdaftar dalam sistem online, tinggal dicari saja,” ungkapnya.

Mengingat per 1 April akan segera diterapkan jurnal online, sebaiknya para pengelola jurnal segera bergegas memperbaiki dan mengikuti regulasi yang ada. “Keberhasilan suatu jurnal itu ditentukan dari manajemen, infrastruktur, SDM, dan keuangan. Nah, dari segi manajemen ini dululah yang harus disubah dengan cara disiplin dan komitment,” sarannya. (IFR)

Join The Discussion