News

LIPI Kukuhkan Tiga Profesor Riset

JAKARTA – Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) bakal mengukuhkan tiga Profesor Riset baru dari tiga bidang keilmuan yang berbeda, Kamis (26/7) besok. Mereka adalah Asvi Warman Adam (Pusat Penelitian Politik LIPI), Syarif Hidayat (Pusat Penelitian Ekonomi LIPI), dan Syachrumsyah Asri (Peneliti di Kementerian Dalam Negeri).

Dalam keterangan tertulis LIPI kepada media, Asvi akan menyampaikan orasi ilmiah berjudul Dampak G30S : Setengah Abad Histografi Gerakan 30 September 1965. Selain memaparkan sejarah dan perdebatan peristiwa G30S, Asvi menawarkan penyelesaian Hak Asasi Manusia (HAM) di masa lalu kepada pemerintah dengan memilah-milah masalah 1965 dan memprioritaskan kasus eksil dan kasus Pulau Buru.

Adapun orasi ilmiah Sarip Hidayat berjudul Desentralisasi dalam Perpektif Relasi Negara dan Masyarakat : Mengurai Akar Persoalan dan Meretas Solusi Kebijakan Otonomi Daerah di Indonesia. Sarip akan menguraikan tiga persoalan desentralisasi dan otonomi daerah di Indonesia serta empat solusi yang disodorkan kepada pemerintah

Empat solusi permasalahan desentralisasi dan otonomi daerah adalah rekonstruksi konsep, rekonstruksi pendekatan kebijakan, pengelolaan bias relasi antarelit, dan reformasi kebijakan yang tidak hanya memberikan tekanan pada penguatan institusi negara, tetapi juga penguatan kapasitas negara dan masyarakat.

Sementara itu, Syachrumsyah Asri dalam orasinya berjudul Kebijakan serta Strategi Pembangunan di Kawasan Perbatasan Kaltim dan Kaltara. Pembangunan perbatasan perlu melalui pendekatan kultural/perpaduan bottom up dan top down (social approach) guna melengkapi pendekatan yang sudah ada.

“Diperlukan political will, good will, dan kesungguhan pemerintah disertai dengan revolusi mental untuk mewujudkan pembangunan karakter bangsa sesuai dengan kehidupan berbangsa dan bernegara trisakti dan Nawa Cita,” kata Syachrumsyah. (IFR/Gatra.com)

Join The Discussion