JAKARTA – Kualifikasi sumber daya manusia (SDM) pada lembaga penelitian dan pengembangan (Litbang) haruslah yang terbaik. Pasalnya, tugas mereka adalah melakukan riset untuk dimanfaatkan masyarakat.
“Jika dilihat dari konsep riset itu sendiri adalah mencari kebenaran dan bisa dimanfaatkan masyarakat. Riset juga untuk mengetahui kebenaran hipotesis itu sendiri, oleh karenanya kualisifikasi sumber daya manusia di lembaga itu harus tertinggi,” ujar Sesditjen Kelembagaan Iptek dan Dikti Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), Agus Indarjo saat membuka rapat kerja pengembangan Pusat Unggulan Iptek (PUI) di Jakarta.
Oleh karena itu, Agus menyayangkan sejumlah Litbang pemerintah daerah yang hanya menjadikan lembaga tersebut sebagai tempat bagi PNS yang akan memasuki masa pensiun. Padahal sesungguhnya, Litbang merupakan lembaga strategis bagi pembangunan daerah.
“Lembaga Litbang semakin banyak semakin bagus, semakin banyak riset yang dilakukan. Kami harapkan riset tidak sekadar dalam bentuk laporan, tetapi dalam hilirisasi,” terang dia.
Kemristekdikti sendiri memiliki 19 PUI. Saat ini, kesemuanya telah membuat kontrak dengan 143 industri di Tanah Air.
Direktur Lembaga Litbang Kemristekdikti, Kemal Prihatman, mengatakan, dari 143 kontrak riset tersebut diharapkan ada 100 riset yang bisa menjadi industri baik kecil dan menengah.
“Ini merupakan prestasi tersendiri bagi lembaga litbang, jika risetnya bisa dihilirisasi,” tutur Kemal.
Kegiatan pengembangan PUI pada tahun ini diarahkan untuk penguatan lembaga penelitian dan pengembangan sebagai salah satu komponen penguatan sistem inovasi nasional. Terdapat tujuh fokus pembangunan iptek 2005-2025 yaitu pangan, energi, teknologi dan manajemen transportasi, teknologi informasi dan komunikasi, teknologi pertahanan dan keamanan, teknologi kesehatan dan obat, serta material maju. (IFR)
Sumber: Okezone.com
