Kepala Bappeda Kabupaten Banyuasin, Erwin Ibrahim mengemukakan bahwa salah satu sebab tertinggal Indonesia dibandingkan dengan negara tetangga diantaranya adalah karena sangat minimnya penelitian yang di lakukan khususnya untuk level internasional.
“Akibatnya perguruan tinggi terbaik di Indonesia masih sangat sulit untuk dapat menembus peringkat sepulu besar di kawasan Asia,” terang dia.
Oleh karena itu, saat ini harus memperkuat peran dan fungsi kelitbangan, setiap penyusunan kebijakan dan perencanaan pembangunan yang seharusnya dilakukan berdasarkan hasil penelitian yang memadai sehingga kebijakan dan perencanaan pembangunan yang dilakukan dapat benar-benar tepat sasaran.
Selain sangat pentingnya penelitian dan pengembangan, fungsional peneliti merupakan pilihan yang sangat menjanjikan, bahkan Bupati Banyuasin telah menetapkan Perbub terkait TPP dan tunjangan kinerja fungsional peneliti,” kata Erwin Ibrahim.
Sementara itu, Herie Peneliti Madya Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri mengemukakan, bahwa di era milenial sekarang ini, peran dan fungsi kelitbangan menjadi kunci keberhasilan sebuah daerah atau negara dalam menghadapi kemajuan zaman.
Lanjut dia, bagaimana teknologi telah banyak berkembang menjadi lebih canggih dan simpel hingga dapat menggantikan beberapa peran manusia dan disisi lain juga terjadi perubahan perilaku dan gaya hidup pada setiap generasi yang harus senantiasa diantisipasi.
Bagaimana cara kita berfikir akan mempengaruhi cara kita bertindak dan tidak ada inovasi tanpa adanya intuisi yang dituangkan dalam tindakan penelitian dan pengembangan. Era Big data tak dapat dihindarkan, sehingga membanguan pusat-pusat inovasi daerah menjadi sebuah keharusan agar kita dapat bersaing di era milenial ini,” tutupnya.
Kegiatan ini dihadiri Kepala Bappeda Litbang Erwin Ibrahim, dengan narasumber, Herie Peneliti Madya Badan Litbang Kementerian Dalam Negeri dan peserta berasal dari seluruh OPD lingkup Pemerintahan Kabupaten Banyuasin.
