Aceh – Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Aceh menjaga kesinambungan inovasi daerah agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat. Upaya itu dapat dilakukan melalui sikap konsisten Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di wilayah Provinsi Aceh dalam mengawal inovasinya dari semula hanya berupa ide hingga dapat diimplementasikan dan direplikasi kembali.
Yusharto mengungkapkan, mestinya OPD, anggota masyarakat, maupun kepala daerah yang menginsiasi inovasi dapat tertib melaporkan inovasinya kepada pemerintah pusat melalui BSKDN sesuai dengan ketentuan yang disyaratkan.
“Dari lima yang disyaratkan dalam inputing data, salah satu yang dikeluhkan adalah pembuktian evidence before and after dari inovasi, dan yang diutamakan dalam bentuk video karena video ini menjadi pembuktian yang paling faktual,” ungkap Yusharto saat menjadi narasumber dalam Podcast Bappeda Bercerita di Kantor Bappeda Provinsi Aceh pada Rabu, 1 Maret 2023.
Yusharto juga mengimbau Pemprov Aceh agar tidak ragu dalam berinovasi. Dia berharap Pemprov Aceh dapat memastikan inovasi yang diinisiasi dapat berlangsung secara berkesinambungan. “Jangan sampai sudah menggagas inovasi mungkin sudah tiga tahun, sementara yang kita nilai dua tahun, untuk itu yang sudah jadi dua tahun ini dalam bentuk apa pun secepatnya ditransformasi menjadi bentuk yang lain yang merupakan penyempurnaan dari inovasi sebelumnya,” ungkapnya.
Yusharto mengatakan, Pemprov Aceh dapat mencontoh sejumlah daerah yang berhasil menjaga inovasinya secara berkesinambungan. Salah satunya, kata Yusharto, inovasi non digital Gempa Genting (Segenggam Sampah Gawe Stunting) milik Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto untuk mengatasi masalah stunting.
Inovasi tersebut, tutur Yusharto, dapat tetap diikutsertakan dalam Innovative Government Award (IGA) meski usianya sudah dua tahun. Hal itu karena inovasi tersebut direplikasi menjadi sesuatu yang baru. Adapun gelaran IGA merupakan ajang penghargaan bagi daerah terinovatif yang diinisasi Kemendagri melalui BSKDN setiap tahunnya.
“Begitu dua tahun usia Gempa Genting, masih tetap dilombakan untuk (tahun) berikutnya (dalam IGA karena) ditransformasi menjadi (inovasi) Dashat (Dapur Sehat Atasi Stunting) dengan sistem informasi yang juga diperbaiki,” tandasnya.