FLORES — Kepala Badan Litbang Pertanian melaksanakan panen bersama dan launching alat mesin pertanian (alsintan) sorgum di Desa Kawalelo, Kecamatan Demon Pagon, Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Jumat (12/5). Panen ini merupakan kegiatan ini adalah kerja sama Badan Litbang Pertanian khususnya BPTP Balitbangtan NTT di Kupang dengan Yaspensel Keuskupan Larantuka yang mempunyai wilayah kerja Kabupaten Flores Timur dan Kabupaten Lembata.
Luas pertanaman yang dipanen adalah 700 ha yang menyebar di kedua kabupaten tersebut. Pada kesempatan ini petani sorgum diberi bantuan alsintan dari Kementerian Pertanian mulai dari alat panen, mesin penyosoh, sampai alat penepung biji sorgum.
Kepala Badan Litbang Pertanian Muhammad Syakir menyampaikan rencananya untuk menambah luasan tanam 10 ribu ha di tahun 2018. Dia berharap alsintan yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat binaan Yaspensel. Mendengar terjadinya hujan hanya dua bulan saja dalam setahun, Syakir memandang perlunya ada embung guna menunjang kegiatan pertanian.
Sorgum merupakan tanaman yang ditanam turun temurun dan menjadi makanan pokokmasyakat di Flores Timur. Karena itu Yaspensel bersama masyarakat membudidayakan kembali sebagai makanan pokok. Syakir berharap agar disiapkan sorgum lokal yang potensial dan dapat dinamakan sorgum larantuka.
Kepala Puslitbang Tanaman Pangan Andriko mengatakan sorgum merupakan jenis tanaman yang tahan di iklim kering (< 10.000 mm/tahun) dan tanah berbatu. Adapun sorgum yang ditanam ini adalah varietas Kawali, Numbu dan lokal. (IFR/Republika.co.id)