News

Kemenristek Akan Buka Pameran Riset untuk Pemda

Pada peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (HKTN) yang jatuh pada 10 Agustus nanti, Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemen ristekdikti) bakal menggelar pameran riset dan inovasi di bidang teknologi.

Peringantan HKTN ke-21 tersebut akan menyajikan produk unggulan dari berbagai lembaga riset baik dari akademisi, pemerintah dan industri. Dirjen Penguatan Inovasi Tekno logi, Kemenristekdikti Dikti Jumain Appe menyebutkan, pameran riset meliputi bidang pangan dan kesehatan, transportasi dan TIK, energi dan material maju, maritim dan Hankam hingga industri kreatif digital.

Selain pameran riset, menurut Jumain ada pula malam penghargaan bagi pemerintah daerah (Pemda) yang aktif dalam kegiatan riset inovasi teknologi. Penghargaan tersebut meliputi, Budhipura untuk pemda provinsi dalam penguatan sistem inovasi kepada pemerintah kabupaten/ kota. Sementara untuk pemerintah kabupaten/ kota yang melaksanakan inovasi daerah akan memperoleh pengahrgaan Budhipraja.

”Pandega Widayatama untuk prestasi kementerian/ lembaga dalam pemanfaatan hasil riset dan pengembangan nasional dan masih banyak lagi penghargaan lainnya,” ujar Jumain di Jakarta, kemarin. Dikatakan Jumain, peringatan HKTN bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang perlunya budaya iptek dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu untuk mendorong kreativitas dan inovasi iptek dalam diri masyarakat.

Menurutnya, itu sangat penting untuk meningkatkan daya saing masyarakat. ”Ini bermanfaat bagi generasi muda khususnya untuk mencintai kegiatan penelitian inovasi teknologi. Karena, saat ini masih sangat kurang,” katanya. Hal senada diungkapkan Listyani Wijayanti, mantan peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Ia mengatakan, peran dosen sangat penting untuk mendorong generasi muda lebih aktif dalam kegiatan inovasi teknologi. Selain juga melibatkan tenaga motivator dan juga industriawan di Per guruan Tinggi (PT). ”Yang terpenting, bagaimana motivator tersebut mampu menggerakan seseorang untuk melakukan kegiatan inovasi teknologi,” katanya.

Selain itu juga, harus ada penawaran topik-topik penelitian yang menarik. Diharapkan, generasi muda akan tertarik. Pasalnya, generasi muda saat ini ber anggapan bidang penelitian ada lah momok yang menjenuhkan dan sulit. Sehingga, kesempatan menulis ilmiah menjadi kecil. Dikatakan Listyani, perhatian pemerintah pada bidang inovasi teknologi sudah cukup bagus.

Terbukti, dikatakan Listyani dengan besarnya insentif yang diberikan kepada setiap kegiatan inovasi teknologi. Menurutnya, insentif dikelompokkan dari inovasi teknologi dasar, terapan hingga hilir. Insentif untuk 1 proposal nilai mencapai Rp 700 juta hingga Rp 1 milyar per tahun. ”Kalau dulu, insentif masih sangat kecil.

Bahkan, ketika kita akan melakukan penelitian kita harus berjuang dengan luar biasa. Dengan menawarkan 1 teknologi kepada industri, agar biaya penelitian mereka tanggung,” ungkapnya. Yang tak kalah penting untuk diperhatikan, masih ujar Listyani saat ini adalah banyaknya lulusan PT yang tidak menerapkan bidang akademisinya untuk kehidupan sehari-hari. ”Cukup mengejutkan, yang tidak sesuai dengan backgroud pendidikan menyentuh sepertiga dari lulusan pendidikan tinggi,” ucapnya

Sumber: Indopos.com

Join The Discussion