News

Kemenristekdikti Hadiahkan 100 Juta bagi Jurnal Terindeks WoS dan Scopus

JAKARTA – Kementerian Riset dan Dikti menjanjikan uang tunai Rp. 100 juta bagi jurnal yang terindeks di WoS (Web of Science) dan uang tunai sebesar Rp. 50 juta bagi jurnal yang berhasil terindeks di Scopus. Hal itu dilontarkan langsung oleh Sadjuga, Direktur Pengelolaan Kekayaan Intelektual dan Lukman, Kepala Subdirektorat Fasilitasi Jurnal Ilmiah dalam pelatihan verifikator jurnal ilmiah dalam Sinta (Science and Technology Index), Senin (6/8) di ruang rapat besar LIPI Cibinong

Sekedar informasi, WoS yang sebelumnya bernama Web of Knowledge adalah layanan pengindeksan sitiram ilmiah berbasis langganan daring yang awalnya diproduksi oleh ISI (Institute for Scientific Information) yang dikelola oleh Clarivate Analytics group dari bisnis property intelektual dan ilmu pengetahuan Thomson Reuters. WoS menjadi salah satu trend bagi pengelola jurnal di internasional selain Scopus. Indonesia sendiri sebenarnya sudah banyak juga yang terpublikasi di WoS namun hanya sebatas prosiding (makalah hasil konferensi ilmiah) bukan jurnal ilmiah (kumpulan hasil penelitian.

“Kalau dibanding dengan Negara OKI (Organisasi Kerjasama Islam) artikel kita juga tertinggi di Scopus, tapi kalau di tingkat WoS (Web on Science) kita masih kalah dengan Pakistan. Di WoS kita banyakan prosiding, belum ada artikel jurnal yang masuk,” kata Sadjuga.

Begitupula dengan Scopus, data Scimago JR 2017 menyebutkan publikasi ilmiah Indonesia di scopus hanya ada kisaran 39 jurnal (naik 3 jurnal dari tahun sebelumnya). Angka ini masih jauh dengan trend di Singapura dengan 143 jurnal. “Bayangkan dengan negara tetangga dan kecil saja kita masih sangat jauh tertinggal. Kalau dirankingkan secara dunia, kita masih ada di rangking 55,” terang Sadjuga

Oleh karena itu, untuk menggenjot publikasi ilmiah Indonesia di kancah internasional, Kemenristekdikti mensayembarakan bagi pengelola jurnal yang berhasil menembus Scopus dan WoS akan diberi uang tunai secara cuma-cuma dengan nilai cukup fantastis. “Ayok mari teman-teman yang hadir di sini, kita sama-sama kenalkan hasil publikasi ilmiah kita di taraf internasional,” kata Lukman menambahkan. (IFR)

Join The Discussion