News

Kemenko Kemaritiman Ungkap Hasil Penelitian Ikan Teri Konsumsi Plastik

Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta, World Bank, Pemerintah Norwegia, dan Denmark dalam penanganan sampah. Deputi Bidang Kedaulatan Kemenko Kemaritiman Havas Oegroseno mengatakan, sampah plastik yang ada di laut menjadi fokus penanganan.

Havas mengatakan, penelitian LIPI menunjukan fakta yang mencengangkan.

“Jadi, LIPI membuat studi yang menyimpulkan ada beberapa jenis plastik kita yang terurai sehingga ukurannya 0,2 milimeter, dan plastik yang ukurannya 0,2 milimeter itu sudah dikonsumsi ikan teri,” ujar Havas di Pintu Air Manggarai, Selasa (30/1/2018).

“Jadi, bayangkan kalau ikan teri saja sudah makan plastik, kemudian kita makan teri yang ada plastiknya, itu bisa menimbulkan penyakit,” tambahnya.

Baca juga: Biaya Penyedotan Limbah Tinja Digabungkan dengan Rekening Air

Havas mengatakan, di Norwegia juga pernah ditemukan ikan paus yang mati karena perutnya berisi plastik. Menurutnya, masalah sampah plastik sudah menjadi masalah dunia. Oleh karena itu, Pemerintah Indonesia bekerja sama dengan pemerintah daerah mengatasi masalah itu.

“Khusus di DKI Jakarta, kami susun satu produk bersama Pemprov DKI secara spesifik lakukan asessment mengenai plastik yang ada di sungai Jakarta,” kata Havas.

Baca juga: Tas dari Limbah Plastik Kreasi Gadis Tunawicara di Parepare

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, bukan tidak mungkin volume sampah plastik melebihi volume makhluk hidup di laut. Oleh karena itu, ia mendukung kerjasama ini dan siap membuat sungai Jakarta tetap bersih.

“Kami di Jakarta meneruskan kegiatan ini dan inisiatif membuat sungai bersih. Kami akan pastikan bisa terealisasi,” ujar Anies.

Join The Discussion