Dikutip dari medcom.id, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Balitbang Kemendikbud), Totok Prayitno mengatakan Pemerintah pusat dan daerah harus kembali memberikan perhatian lebih kepada keberadaan warisan budaya tak benda (WBTB) yang diakui UNESCO. Beberapa WBTB tersebut diantaranya Keris Indonesia dan Tiga Genre Tari Tradisi Bali.
Selain itu, Totok mengaku banha pihaknya telah melakukan penelitian mengenai Keris Indonesia dan Tiga Genre Tari Tradisi Bali. Menurutnya, fokus dari penelitian tersebut lebih mempunyai dampak pada segi sosial, budaya, dan ekonomi pada komunitas budaya yang timbul dari kedua warisan budaya tersebut.
“Berbagai informasi yang diperoleh dari kegiatan penelitian tersebut perlu diketahui oleh para pemangku kepentingan. Hal tersebut merupakan upaya mengoptimalkan pemanfaatan hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan,” ujar Totok dalam acara Forum Komunikasi Keris Indonesia dan Tiga Genre Tari Tradisi Bali, di Kantor Kemendikbud,Jakarta, Rabu (4/9).
Lebih lanjut, Totok mengatakan bahwa perihal Keris Indonesia, pemerintah perlu melakukan perkenalan pada keris dengan cara yang dapat diterima semua kalangan, khususnya generasi muda baik melalui pendidikan formal maupun informal. Selain itu dia juga menyarankan agar pemerintah dapat juga melibatkan peran komunitas budaya setempat.
Totok juga mengatakan pemerintah perlu membuat skema kebijakan yang dapat memberikan kemudahan dalam proses pembiayaan modal usaha bagi para perajin keris.
“Pemerintah pusat dan pemerintah daerah perlu membut payung regulasi untuk melindungi hak cipta, mempermudah proses distribusi, dan melegalisasi status kepemilikan keris sebagai benda budaya,” pungkasnya.