News

Kemendagri Kunjungi Banyuwangi untuk Tinjau Penerapan Adaptasi Kebiasaan Baru

BANYUWANGI– Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengunjungi Kabupaten Banyuwangi untuk melihat penerapan adaptasi kebiasaan baru yang produktif dan aman Covid-19 di daerah tersebut. Banyuwangi merupakan salah satu kabupaten yang berhasil meraih penghargaan di sejumlah sektor, pada ajang Penyiapan Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19 yang belum lama ini digelar Kemendagri.

Kedatangan Kemendagri diwakili Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri (Badan Litbang Kemendagri) Agus Fatoni, yang juga ketua panitia dari lomba tersebut. Kehadiran Fatoni disambut oleh Bupati Banyuwangi, Azwar Anas.

Fatoni menjelaskan, kedatangannya untuk meninjau apakah adaptasi kebiasaan baru yang dilombakan sudah benar-benar diterapkan atau belum. “Kedatangan kami dalam rangka meninjau tatanan normal baru yang kemarin dilombakan,” ujar Fatoni, Jumat (7/8/2020).

Selain mengecek penerapannya, Kemendagri juga ingin mempublikasikannya ke masyarakat luas. Publikasi ini bertujuan agar masyarakat dan daerah lain dapat memahami, sekaligus meniru adaptasi kebiasaan baru yang produktif dan aman Covid-19. Fatoni menyebutkan, untuk menyebarkan tatanan tersebut, Kemendagri telah menggandeng tim Youtuber dengan nama akun Tina Bule. “Selain memperkenalkan penerapan normal baru, ini juga sebagai ajang promosi agar lebih dikenal secara luas,” ujarnya.

Di sisi lain, Fatoni juga mengapresiasi sejumlah upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi dalam mengembangkan sektor pariwisata sebagai upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan pengelolan yang dilakukan, Banyuwangi berhasil menurunkan angka kemiskinan saban tahunnya.

Sementara itu, Azwar Anas menyebutkan sejumlah adaptasi kebiasaan baru yang telah diterapkan terutama di sektor pariwisata. Ia juga menjelaskan prestasi dan capaian dalam mengelola destinasi wisata. Upaya yang dilakukannya diakui membuahkan hasil. Hal ini dibuktikan dengan jumlah data kunjungan yang meningkat pesat mencapai 979 persen untuk wisatawan domestik, dan 712 persen untuk wisatawan asing.

Berkat beragam strategi yang dilakukan, saat ini pendapatan per kapita juga turut meningkat sebesar Rp 51,80 Juta atau sebesar 148 persen. “Angka tersebut menempatkan Banyuwangi sebagai daerah yang pendatan per kapitanya terbesar se-Jawa Timur pada 2019,” tutur Anas.

Berbagai upaya lain untuk menumbuhkan ekonomi masyarakat juga dilakukan oleh Kabupaten Banyuwangi. Salah satunya yaitu melarang pembangunan hotel melati. Kebijakan ini untuk mendukung usaha homestay yang dibangun masyarakat, sehingga pertumbuhan ekonomi menjadi meningkat. (MJA)

Join The Discussion