News

Kemendagri: Inovasi untuk UMKM Yogyakarta Perlu Dicontoh

YOGYAKARTA – Kementerian Dalam Negeri (Kemendagari) mengapresiasi inovasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk membantu para pelaku Usaha Kecil Makro Menengah (UMKM) memasarkan hasil produksi mereka. Pemprov DIY memiliki sistem aplikasi bernama SiBakul yang mendata para pelaku koperasi dan UMKM. Tidak hanya itu, pemerintah pun membantu perkembangan UMKM dengan menyediakan bantuan pengiriman barang kepada para pembeli hasil produksi UMKM pada aplikasi SiBakul.

“Inovasi-inovasi seperti inilah (aplikasi SiBakul) yang kami harapkan. Bagaimana daerah dengan ide dan keputusan yang brilian dapat meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah).  Ide-ide jenius seperti ini merupakan terobosan bagus dan sudah dilaksanakan Pemprov DIY,” ucap Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendagri, Kurniasih, dalam acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Daerah Kurang Inovatif dan Tidak Dapat Dinilai, di Yogyakarta, Rabu, 13 April 2022.

Kurniasih pun meminta para hadirin untuk dapat belajar dan mencontoh keberhasilan Pemprov DIY untuk meningkatkan inovasi di daerah mereka masing-masing. “Silakan kepada Bapak dan Ibu untuk berkonsultasi, belajar, dan mencontoh inovasi yang tadi disampaikan Bapak Kepala Bappeda setelah acara ini selesai,” tambahnya.

Sebelumnya, Kepala Bappeda DIY, Beny Suharsono, mengajak para hadirin yang terdiri dari perwakilan kabupaten dan kota di berbagai wilayah Indonesia untuk berbelanja produk UMKM selama di Yogyakarta. Ia pun memperkenalkan aplikasi SiBakul yang menginformasikan apa saja produk UMKM di Yogyakarta. “Silahkan buka (di internet) namanya SiBakul, di situ ada marketplacenya,” ucap Beny.

Tidak sampai di situ, Pemprov DIY, lanjut Beny, juga membantu para UMKM untuk memasarkan produk mereka dengan memberikan bantuan ongkos kirim (ongkir) bagi mereka yang berbelanja di SiBakul. “Ongkirnya pemda yang bayar. Kami siapkan ongkirnya 2,5 miliar,” terangnya lagi.

Sosialisasi inovasi yang disampaikan Beny sesuai dengan semangat acara tersebut. Peningkatan inovasi pada daerah kurang inovatif dan tidak dapat dinilai pada Indeks Inovasi Daerah 2021 lalu menjadi perhatian Kemendagri. Yogyakarta dipilih sebagai salah satu lokasi acara setelah beberapa tempat lain, yaitu Surabaya, Medan, Jayapura, Ambon, dan Makassar.

“Kami mengharapkan acara ini dapat menjadi ruang untuk saling berbagi ide dan bertukar pikiran tentang inovasi daerah, sehingga dapat meningkatkan Indeks Inovasi Daerah masing-masing,” ucap Kurniasih menjelaskan tujuan acara.

Join The Discussion