Yogyakarta – Setelah menuntaskan gelaran acara Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Daerah Kurang Inovatif di Makassar minggu lalu, kali ini Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali menggelar acara serupa di Yogyakarta. Acara yang berlangsung dari tanggal 13 hingga 14 April 2022 ini menghadirkan 34 perwakilan kabupaten dan kota yang masuk dalam kategori kurang inovatif dan tidak dapat dinilai pada pengukuran Indeks Inovasi Daerah pada 2021 lalu.
“Acara ini merupakan langkah untuk meningkatkan inovasi daerah sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga daya saing daerah,” kata Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kemendagri, Kurniasih, dalam sambutannya, Rabu, 13 April 2022.
Lebih lanjut ia menjelaskan, kegiatan yang dilaksanakan Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kemendagri secara maraton di enam kota dari awal Maret lalu merupakan amanat langsung dari Menteri Dalam Negeri. Demikian dilakukan agar setiap daerah di Indonesia dapat meraih capaian inovasi yang lebih baik di waktu mendatang.
“Sosialisasi dilakukan kepada daerah-daerah, khususnya kabupaten dan kota yang masuk dalam kategori kurang inovatif dan tidak dapat dinilai sebagaimana keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 002.6-5848 tahun 2021. Sekaligus menindaklanjuti arahan Bapak Menteri Dalam Negeri, kami menggelar kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis ini,” terangnya.
Acara ini disusun dalam beberapa rangkaian kegiatan. Di antaranya adalah sosialisasi dari Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah, Matheos Tan. Dirinya akan tampil menjadi salah satu pembicara utama untuk menyampaikan faktor-faktor yang mempengaruhi penurunan dan peningkatan indeks inovasi suatu daerah. Ia dan pembicara lainnya dari para pejabat fungsional juga akan menyosialisasikan upaya apa saja yang dapat diupayakan setiap daerah untuk meningkatkan inovasi daerah mereka.
“Kita akan upayakan bagaimana Bapak dan Ibu yang hadir dalam acara sosialisasi ini dapat memahami dengan baik tentang inovasi daerah, khususnya juga terkait pengisian data dan laporan dalam aplikasi Indeks Inovasi Daerah,” ucap Theo, sapaan akrab Kepala Pusat Litbang Inovasi Daerah.
Sebab itu, Kurniasih menekankan agar acara ini dapat diikuti oleh para peserta dengan penuh perhatian hingga dapat melahirkan ide-ide inovasi yang relevan untuk daerahnya masing-masing. “Kami mengharapkan acara ini dapat menjadi ruang untuk saling berbagi ide dan bertukar pikiran tentang inovasi daerah, sehingga dapat meningkatkan Indeks Inovasi Daerah masing-masing,” pungkasnya.