SUKAMARA – Si jago merah meluluhlantakan sebagian bangunan Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sukamara, Sabtu (24/3) sekitar pukul 22.00 WIB. Beruntung, api berhasil dijinakan hanya dalam waktu 30 menit oleh petugas pemadam kebakaran yang diterjunkan dari Dinas Satpol PP dan Damkar Sukamara.
Saat proses pemadaman api dilakukan, Bupati Sukamara Ahmad Dirman turun langsung memantau dan memberikan arahan. “Api sudah bisa padam berkat kerja keras anggota Damkar. Saya hanya memantau agar api tidak sampai menjalar ke gedung yang berada di bagian depan Kantor Bappeda,” kata Dirman sambil memantau proses pemadaman api, kemarin malam.
Sementara itu saat disinggung penyebab terjadinya kebakaran itu, Dirman mengatakan masih belum mengetahui asal api dan menyerahkan sepenuhnya ke pihak kepolisian untuk dilakukan penyelidikan. “Kita masih akan melakukan penyelidikan untuk mengetahui apa yang jadi penyebab kebakaran. Yang penting sekarang api padam dulu ya,” ujarnya.
Sementara itu, api tidak sampai membakar seluruh bangunan kantor dan hanya menghanguskan hanya ruang Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Meski begitu berkas maupun data tentang pembangunan Sukamara masih selamat lantaran tempat penyimpanan tidak ikut terbakar. “Yang terbakar hanya gedung bidang Litbang saja. Arsip dan data tidak sampai ikut terbakar, karena semua kami simpan di bagian depan gedung,” ungkap salah satu pegawai Bappeda Sukamara, Nova.
Terpisah, Kapolres Sukamara AKBP Rade M Sinambela melalui Kabag Ren AKP Juwani mengaku belum bisa memberikan penjelasan panjang lebar terkait penyebab kebakaran. Pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi yang mengetahui awal mula musibah itu.”Anggota masih melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi seperti penjaga malam yang bertugas,” demikian imbuhnya.
Kebakaran ini menelan kerugian mencapai Rp 900 Juta lebih. Kerugian terbanyak dari aset non fisik yang hangus terbakar dan tak bersisa. Adapun non fisik tersebut berupa data masterplan, buku-buku statistik dan dokumen bidang Sarana dan Prasarana dan Bidang Ekonomi serta bidang Statistik.
“Yang terbakar itu memang gedung Litbang, namun dokumen yang ada di dalamnya itu milik empat bidang yaitu dokumen bidang sapras, bidang ekonomi dan bidang statistik. Banyak dokumen di empat bidang itu yang terbakar,” kata Kepala Bappeda Sukamara, Warianto, Senin (3/4).
Menurutnya, kerugian akibat kehilangan aset data empat bidang mencapai Rp 500 Juta lebih. Kemudian, kerugian aset bangunan diperkirakan mencapai Rp 400 Juta. “Sebenarnya tiga bidang selain Litbang sudah pindah dan menempati gedung baru, namun data-data masih ada di sana, karena memang gedung itu awalnya berisi empat bidang itu,” ujar Warianto.
Akibat gedung yang terbakar, saat ini bidang Litbang dipindahkan ke ruang lain. Kondisi tersebut sambil menunggu pembangunan gedung baru, sehingga tidak mengganggu pekerjaan para staf bidang Litbang. (IFR/Kalteng Prokal)