Jakarta- Kepala Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Yusharto Huntoyungo meminta daerah memenuhi layanan dasar masyarakat melalui inovasi. Hal itu diungkapnya saat menanggapi sejumlah inovasi unggulan dari nominator kabupaten terinovatif pada hari kedua pelaksanaan presentasi kepala daerah sebagai tahapan Innovative Government Award Selasa, 26 September 2023.
Dia melanjutkan, sejumlah pelayanan dasar yang perlu diperhatikan pemerintah daerah (Pemda) di antaranya meliputi pelayanan kesehatan, pendidikan, pekerjaan umum dan penataan ruang, perumahan rakyat dan permukiman, ketenteraman, ketertiban umum, perlindungan masyarakat, hingga pelayanan sosial.
“Saya senang sekali dengan inovasi memperbaiki lingkungan, karena berdasarkan hasil riset 70 persen pengatasan masalah stunting itu karena penyelesaian masalah sanitasi, 30 persen yang berkaitan dengan layanan kesehatan yang lain,” ungkapnya.
Dengan demikian, menurutnya inovasi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan perlu terus ditingkatkan oleh daerah. Hal ini untuk memastikan pelayanan dasar masyarakat dapat terpenuhi dengan baik sehingga kesejahteraannya semakin terjamin. “Ini harus terus menjadi perhatian sehingga masyarakat kita dari waktu ke waktu akan terpenuhi layanan dasar yang berkaitan dengan pemukiman dan sanitasi,” ujarnya.
Yusharto mengimbau daerah melibatkan berbagai pihak dalam pengembangan inovasi unggulannya agar penerapannya lebih luas dan berkelanjutan. Misalnya inovasi Simapres atau Sistem Seleksi Mahasiswa Berprestasi yang dimiliki oleh Kabupaten Wonogiri. Inovasi tersebut untuk menjaring mahasiswa berprestasi guna diberikan fasilitas pendidikan. Pemilihan tersebut dilakukan sesuai dengan sistem yang dimiliki Pemkab Wonogiri. Terkait hal tersebut, Yusharto menyarankan agar Simapres dikembangkan lebih luas untuk mendukung kinerja pemerintahan desa berupa layanan pendidikan bagi perangkat desa yang berprestasi.
“Simapres ini apabila bisa dikembangkan ke arah sana, sangat bagus untuk meningkatkan kualitas perangkat desa umpama yang langsung membantu pemerintah kabupaten Wonogiri,” ungkapnya.
Yusharto melanjutkan, banyak inovasi dari nominator kabupaten terinovatif yang memiliki manfaat besar bagi masyarakat. Inovasi dilatarbelakangi oleh berbagai masalah yang dihadapi daerah baik persoalan sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan permasalahan lainnya. Terkait itu semua, Yusharto mengingatkan agar seluruh nominator kabupaten terinovatif dapat selalu termotivasi meningkatkan ekosistem di wilayahnya, sehingga lahir inovasi lainnya.
“Tentu potensi untuk perluasan inovasi ini masih luas untuk dilakukan ke depan, dan kami berharap ini akan menjadi gerbong lahirnya inovasi-inovasi berikutnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, nominator kabupaten terinovatif meliputi Kabupaten Balangan, Kabupaten Bangka, Kabupaten Bantul, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Blora, Kabupaten Bogor, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Grobogan, Kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kabupaten Klaten, Kabupaten Mesuji, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Pesawaran, Kabupaten Sampang, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Sragen, Kabupaten Tabalong, Kabupaten Temanggung, dan Kabupaten Wonogiri.