JAKARTA – Pada 2016 ini, BPP Kemendagri siap menerbitkan kembali Jurnal Bina Praja. Jurnal yang direncanakan terbit dua kali dalam setahun tersebut sudah banyak artikel yang diterima melalui call for paper.
Sejak Januari sampai akhir Februari 2016 tercatat sudah ada 68 naskah terkumpul. “Saat ini kita sudah ada 68 naskah terkumpul. Nah, saat ini kita tinggal memilih 14 artikel untuk terbitan jurnal Mei ini,” kata Moh Ilham A Hamudy, Pemred Jurnal Bina Praja, pada rapat preview Jurnal Bina Praja, Selasa, (02/03) di Ruang Rapat 1 BPP Kemendagri.
Pada rapat tersebut, Dewan Redaksi Ajib Rakhmawanto mengapresiasi kerja tim jurnal kali ini. “Kemajuannya luar biasa, biasanya 54 naskah dalam setahun, ini baru dua bulan sudah ada 68 artikel,” ungkapnya.
Tim Jurnal Bina Praja menunjuk empat orang untuk memeriksa dan menyeleksi naskah yang masuk. Dua orang dari luar, yakni Ajib Rakhmanto (BKN) dan Sorni Paskah Daeli (Kementerian Koordinator Bidang Pengembangan Manusia), dan dua orang dari BPP Kemendagri, Imam Radiyanto dan Siti Aminah.
Beberapa poin catatan dalam mengoreksi naskah menjadi ‘rambu’ penting bagi empat dewan redaksi yang hadir dalam rapat tersebut, diantaranya abstrak/inti sari, pendahuluan, metode penelitiannya, hasil pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka. “Daftar pustaka minimal 10 sumber primer seperti jurnal, theseis, dan sebagainya, bukan buku,” kata Ilham.
Menurut Kepala Bagian Umum, Jonggi Tambunan sebaiknya tim jurnal juga membuat buku saku panduan mengoreksi untuk dewan redaksi. “Bikin semacam catatan atau buku supaya tidak ada yang terlewat,” paparnya.
Selain membahas seleksi 68 artikel menjadi 14 artikel dalam sekali penerbitan, rapat juga membahas mengenai rencana penerbitan berbahasa Inggris. “Ini adalah langkah awal jurnal BPP untuk melangkah ke jurnal internasional. Minimal kita bisa terindeks di google scholar dan DOAJ,” kata Ilham. (IFR)
