Jurnal Bina Praja terbitan BPP Kemendagri sejauh ini dinilai cukup bagus oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Hal itu dikemukan oleh Kepala Bagian Umum BPP Kemendagri, Jonggi Tambunan.
Ditemui di sela-sela kesibukannya, Jonggi menceritakan bagaimana lembaga litbang lainnya tidak se-produktif BPP Kemendagri. “Bahkan orang LIPI pun cukup menganggap jurnal kita bagus, karena biasanya lembaga lain biasanya menerbitkan 2-3 jurnal per tahun. Sedangkan kita 4 kali terbit per tahun,” kata Jonggi.
Meskipun begitu, Jonggi juga tidak menampik banyak kekurangan pada Jurnal Bina Praja. Ia menyebutkan kendalanya biasanya ada pada system SDM (Sumber Daya Manusia) yang sangat terbatas. “Setiap artikel yang masuk itu diseleksi dulu oleh Dewan Redaksi, lalu ke Mitra Bestari. Nah, biasanya karena waktunya itu sangat terbatas sedangkan banyak naskah yang masuk, terkadang itu yang menjadi kendala tim jurnal ini,” jelasnya.
Selain itu, diakui Jonggi naskah yang masuk kebanyakan naskah yang masuk kurang layak dalam lingkup topik kepemerintahan dalam negeri. “Ya sehingga menyulitkan tim untuk memilih,” imbuhnya.
Terkait hal itu Jonggi mengatakan, BPP Kemendagri selalu mengundang para peneliti, dosen, dan pemerhati pemerintah untuk menyumbangkan artikel ilmiahnya ke Jurnal Bina Praja dengan sub tema Otonomi Daerah dan Birokrasi, Politik dan pemerintahan, Administrasi Kewilayahan dan Pemerintahan Desa, Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Inovasi Daerah, Pembangunan dan Keuangan Daerah, serta berbagai isu pemerintahan lainnya. Artikel ditulis sepanjang 7.000-9.000 kata dan dikirim melalui email jurnalbinapraja@yahoo.com. Untuk lebih lengkapnya, kunjungi www.ejurnalbpp.com