TOKYO – Jepang memberikan sanksi kepada Tim Riset Universitas Kyoto yang dipimpin oleh peraih Nobel Shinya Yamanaka, setelah seorang anggotanya memalsukan data dalam artikelnya. Menurut beberapa pengamat, hal itu akan meruntuhkan kepercayaan masyarakat terhadap penilitian ilmiah.
Menteri Pendidikan Yoshimasa Hayashi mengatakan pemalsuan data dilakuakan salah seoarang tim peneliti Yamanaka dari Universitas Kyoto, dan makalah penelitiannya telah diterbitkan setahun lalu di U.S. scientific journal Stem Cell Reports.
Hal tersebut telah mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap aktivitas penelitian, dan ini sangat disesalkan. Sya menginstruksikan agar Kyoto University tidak melakukan kesalahan yang sama,” kata Hayashi kepada wartawan.
Yamanaka pada 2012 mendapatkan Nobel bersama ilmuwan Inggris John Gurdon karena penemuannya dalam bidang medis. Ia menemukan, sel-sel dewasa dapat diubah kembali menjadi sel induk seperti embrio yang pada suatu hari bisa menumbuhkan jaringan di otak, jantung, atau organ tubuh yang rusak.
“Saya menyesal dan merenungkan bahwa kesalahan penelitian seperti ini terjadi, saya meminta maaf dengan tulus” kata Yamanaka kepada wartawan. Universitas Kyoto pun saat ini telah meminta pencabutan makalah tersebut. (MSR/RUETERS)