News

Jawa Timur Siap Hadapi MEA

JAKARTA – Ketika MEA digulirkan negara-negara di ASEAN akan menjadi wilayah pasar bebas dan menjadi basis produksi, tenaga-tenaga kerja di ASEAN bisa bekerja di mana saja. Masalahnya apakah tenaga kerja kita punya kemampuan untuk hal tersebut. Pernyataan tersebut terlontar dari Kepala Biro Ortala Setjen Kemendagri Sukoyo pada forum diskusi aktual, Kamis 31/3, di BPP Kemendagri.

“Negara-negara lain sudah mempersiapkan jauh-jauh hari. Vietnam ada kursus tukang cukur, di Kamboja ada kursus bahasa Indonesia untuk mendorong tenaga kerja di negara mereka masuk di Indonesia,  apakah pemda sudah berpikir ke situ, kita khawatir jika pasar kita justru diserbu oleh pesaing dari negara lain,” kata Sukoyo.

Menanggapi hal tersebut Himawan Estu Bagjo, Kabiro Hukum Sekda Pemprov Jatim mengatakan, dalam konteks Indoneisa, Jawa Timur bisa menjadi jangkar bagi wilayah kurang sukses seperti Nusa Tenggara Timur dan wilayah kepulauan yang ada di Indonesia bagian timur. Persiapan Jawa Timur sudah dilakukan jauh-jauh hari.

“Saat pusat belum memiliki program pun, Jawa Timur sudah menyiapkannya. Pada 2015 misalnya, untuk menghadapi MEA kita sudah anggarkan khusus untuk pembukuan di tingkat desa.  Transaksi  pun sudah hampir semuanya memakai elektronik, termasuk dalam hal ketika harus ada laporan dari setiap SKPD, kami sudah melakukan rekonsiliasi KAS jadi SAKIP dan TAKIP,” ujar Himawan.

Lebih lanjut Himawan mengatakan dalam hal inovasi, Jawa Timur juga membentuk koperasi perempuan. Hal tersebut merupakan upaya yang dilakukan dalam rangka mengangkat UKM, ia percaya perempuan memiliki peran penting sekaligus menjadi potensi pembangunan ekonomi. Selain itu, Jatim juga tengah membangun zona integritas sampai padai UPT-UPT.

“ Kita ingin juga ada lulusan vokasi yang menghasilkan tenaga terampil ini perlu untuk menghadapi MEA ini. Di bidang kesehatan, kami bekerja di kabupaten kota. Kita juga sudah bergerak melakukan peningkatan daya saing, biaya produktivitas dipermurah, distribusi dipercepat dan dipermudah, di Madura misalnya biaya tol Suramadu diturunkan 50%, dan masih banyak hal lain yang kita lakukan,” ucap Himawan

Join The Discussion