Inovasi yang dilakukan pemda Banyuwangi dan Trenggalek mendapat penghargaan spesial dalam acara yang diadakan The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) tadi malam.
Dua kabupaten tersebut mendapat anugerah Piala Emas. Banyuwangi unggul berkat program Agage Pintar. Trenggalek dianggap berhasil menjalankan program Gertak.
Program Agage Pintar yang artinya cepat pintar itu dimulai pada 2014. Pemkab melarang sekolah menolak anak berkebutuhan khusus (ABK). Lewat program itu, ABK bisa belajar di sekolah reguler. Dengan demikian, ABK memiliki kepercayaan diri. Mereka mendapat hak yang sama dengan siswa lainnya.
Sementara itu, Gertak merupakan kependekan dari Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan. Program tersebut dianggap berhasil mengatasi kemiskinan di Trenggalek. Selama ini banyak masyarakat miskin yang mengeluh tidak mendapat layanan dari pemkab.
Program tersebut mendapat penilaian cukup tinggi bila dibandingkan dengan inovasi lainnya. Banyuwangi dan Trenggalek memberikan solusi bagi warga yang membutuhkan. Acara tersebut diselenggarakan JPIP bersama Pemprov Jatim. Masing-masing memberikan penghargaan dengan kategori berbeda. Pemprov menganugerahkan award kepada daerah yang memiliki inovasi pelayanan publik. Pemprov memberi nama event tersebut Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (Kovablik).
Anugerah yang diberikan JPIP lebih fokus pada layanan difabel. Utamanya layanan yang bertujuan memberikan ruang kepada penyandang disabilitas untuk mendapat pekerjaan. Anugerah itu muncul kembali setelah vakum selama tiga tahun.
Penganugerahan tersebut dihadiri Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Gubernur Jatim Soekarwo, Dirut PT Jawa Pos Koran Leak Kustiya, dan Direktur JPIP Rohman Budijanto. Ada juga mantan peneliti JPIP yang kini menjadi ketua KPU, Arief Budiman.
Gubernur Soekarwo mengapresiasi acara itu. “Sudah sejak 16 tahun yang lalu Jawa Pos memikirkan kemajuan Jawa Timur,” ungkapnya. Pakde Karwo -sapaan Soekarwo- juga mengungkapkan bahwa acara tersebut sangat mendorong pemerintah untuk selalu memberikan inovasi-inovasi baru dalam melayani masyarakat.
“Di sini Jawa Pos menyumbangkan sebagian kekayaannya, seperti kekayaan intelektual, kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat Jawa Timur,” sambungnya.
Tjahjo Kumolo yang mewakili Presiden Joko Widodo menyatakan, acara itu dapat memperkuat otonomi daerah. Sebab, daerah-daerah makin berani membuat terobosan dan inovasi baru. “Kami sangat mengapresiasi acara ini. Mudah-mudahan bisa ditiru seluruh daerah dan juga provinsi.” (JawaPos.com)