SURABAYA, (PR).- Sebanyak 12 ekspertis dari Derby University, Inggris, akan melakukan riset bersama dengan akademisi dan praktisi industri bidang perkapalan Indonesia. Kerja sama triple helix antara pemerintah, akademisi dan praktisi tersebut merupakan bagian dari tujuan digelarnya program Diaspora Indonesia 2017 yang digagas Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi.
Program tersebut juga melibatkan 40 profesor asal Indonesia yang menjadi ilmuwan di 32 perguruan tinggi peringkat 100 besar dunia di 11 negara seperti Inggris, Amerika Serikat dan Jepang. Dua perguruan tinggi yang akan dilibatkan yakni Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya dan Universitas Narotama Surabaya, sedangkan PT PAL Indonesia mewakili dari kalangan industri.
Diaspora Indonesia yang sudah 20 tahun menjadi ilmuwan di Derby University Dani Harmanto mengatakan, kerja sama tersebut sangat strategis bagi masa depan industri perkapalan Indonesia. Pasalnya, teknologi perkapalan nasional sudah jauh tertinggal dari sejumlah negara maju, terutama negara yang kuat dengan budaya maritimnya seperti Inggris.
“Tadi saya tunjukan kepada para ahli perkapalan di PPNS bahwa teknologi yang sekarang sedang dipakai di Inggris itu seperti apa. Dan ternyata memang belum dipakai di industri perkapalan Indonesia. Termasuk dipelajari di dunia akademis Indonesia. Misalnya, kapal buatan Inggris itu sekarang sudah bisa berjalan zig zag saat mengarungi gelombang, jadi lebih stabil. Teknologinya seperti apa, itu yang akan bersama-sama dikaji melalui riset,” ujar pria kelahiran Surabaya ini, saat mengunjungi galangan PT PAL Indonesia, Surabaya, Selasa, 19 Desember 2017.
Ia menuturkan, sepertiga biaya riset akan ditanggung Newton Fund, sedangkan dua pertiga sisanya menjadi tanggungan pemerintah Indonesia. Pihak akademisi dan praktisi dalam negeri tidak dibebani biaya. Hasil akhir dari riset tersebut salah satunya untuk mampu membuat jurnal internasional terindeks Scopus.
“Saya ingin membuat lean management centre di Surabaya. Untuk PPNS dan Narotama, nanti lulusannya bisa bermanfaat bagi PT PAL. Bagi PT PAL, dengan sumber daya manusia yang bersaing dunia, tentu akan bermanfaat secara bisnis. Bagi pemerintah, banyak ilmuwan nasional yang produktif melahirkan jurnal internasional,” kata Dani.
Dua skema
Kerja sama riset tersebut akan dilakukan selama 4 hari. Menurut dia, Derby University juga akan mendapat banyak manfaat dari kerja sama tersebut. Di antaranya, menemukan beragam masalah baru untuk menjadi bahan riset. “Nanti hasil risetnya bisa dipelajari di kampus-kampus Indonesia dan PT PAL,” kata Deputy of Deputy Head Mechanical and Manufacturing Derby University ini.
Direktur PPNS Eko Julianto antusias dengan tawaran dan beragam program yang dibawa Dani. Ia menyatakan, para dosen di PPNS memiliki intelektualitas yang mumpuni untuk menjalin kerja sama riset tersebut. Kendati demikian, hanya sedikit dari para ilmuwan Indonesia memiliki akses untuk berinteraksi langsung dengan para ilmuwan dunia. “Dengan adanya prof Dani ini, jadi tebuka lebar. Para dosen saya bisa belajar langsung kepada ahlinya,” kata Eko.
Direktur Jenderal Sumber Daya Iptek Dikti Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti menjelaskan, penyelenggaraan Diaspora Indonesia 2017 terbagi menjadi dua skema. Skema A mensyaratkan perguruan tinggi pengusul dan profesor yang diundang. Ghufron mengatakan, persyaratan skema A lebih berat, sedangkan skema B lebih sederhana, begitu pula dengan target yang dibidik.
“Sebagai contoh skema A diperuntukkan bagi perguruan tinggi dengan akreditasi A, sedangkan skema B dapat diikuti oleh minimal perguruan tinggi berakreditasi B. Begitu juga profesor yang diundang pada skema A harus ada minimal satu yang memiliki h-index Scopus minimal 25. Untuk skema B, profesor yang diundang cukup memiliki h-index minimal 5, dan diutamakan berpengalaman memimpin laboratorium riset atau editor jurnal internasional bereputasi,” ujar Ghufron. (PIKIRAN RAKYAT)