News

Ingatkan Pemda Laporkan Data Inovasi, Kepala BSKDN: Harus Sesuai Fakta di Lapangan

Jakarta- Pelaporan data inovasi daerah melalui aplikasi Indeks Inovasi Daerah (IID) diperpanjang hinga tanggal 28 Juli 2023 mendatang. Proses pelaporan data tersebut merupakan bagian dari serangkaian tahapan penyelenggaraan Innovative Government Award (IGA) 2023 yang diselenggarakan Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Gelaran tersebut sebagai ajang penghargaan bagi daerah terinovatif.

Terkait hal itu, Kepala BSKDN Yusharto Huntoyungo mengingatkan pemerintah daerah (Pemda) agar dalam melaporkan inovasinya selalu berpegang pada fakta yang ada di lapangan. Pesan itu disampaikannya saat memimpin Rapat Koordinasi Progress dan Pengayaan Pelaporan Inovasi dalam Rangka Penilaian IGA Tahun 2023. Kegiatan tersebut berlangsung secara daring dan luring dari Ruang Video Conference BSKDN pada Jumat, 7 Juli 2023.

Tidak hanya itu, Yusharto juga mengimbau agar Pemda memanfaatkan perpanjangan waktu pelaporan untuk meninjau kembali tingkat kematangan inovasi yang akan dilaporkan. Sementara itu, jika dalam proses penginputan Pemda menemui kesulitan, dia mengarahkan Pemda agar berdiskusi dengan jajaran BSKDN untuk menemukan solusi atas permasalahan yang dihadapi.

“Kami membuka kesempatan untuk berdiskusi agar prosedur yang dilaksanakan bisa ditempuh sebaik-baiknya oleh Bapak/Ibu sampai dengan 28 Juli 2023. Dengan demikian kita berharap kinerja pelaporan berikut evaluasi dan penilaian inovasi daerah tahun 2023 diharapkan kinerjanya menjadi lebih baik dari waktu ke waktu,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Yusharto membeberkan rekapitulasi pelaporan data inovasi per tanggal 7 Juli 2023. Berdasarkan data yang diterima, jumlah inovasi daerah yang terinput telah mencapai 20.680 inovasi. Adapun partisipasi pelaporan data inovasi daerah pada kategori provinsi berjumlah 89,5 persen, kategori kabupaten 91,1 persen, dan kategori kota sebesar 97,9 persen. Dari total inovasi yang terinput sebanyak 4.165 inovasi di antaranya datang dari urusan kesehatan.

“Di tahun 2023 ini kesehatan yang masih mendominasi yaitu 4.165 inovasi, diikuti oleh oleh pendidikan 2.291 inovasi, administrasi kependudukan dan pencatatan sipil 1.173 inovasi. Sementara yang paling rendah dari pertanahan dan statistik masing-masing 58 dan 52 inovasi,” pungkasnya.

Join The Discussion