JERMAN – Pemerintah Indonesia bersama dengan Jerman menyepakati peningkatan kerjasama di bidang iptek, khususnya biodiversitas dan kesehatan. Kerjasama dalam bidang tersebut dikoordinasikan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Kesepakatan tersebut terjalin pada pertemuan the 7th Indonesia-German Inter-Ministerial Meeting pada Selasa-Rabu (27-28/9) lalu di Berlin, Jerman.
Dalam pertemuan ini, delegasi Indonesia dipimpin langsung oleh Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir dan Kepala LIPI Iskandar Zulkarnain turut pula hadir sebagai salah satu delegasi.
“Kerjasama iptek Indonesia-Jerman telah berlangsung lama, dan ini diinisiasi sejak tahun 1979 oleh Presiden RI Ke-3 BJ Habibie. Jerman merupakan partner strategis Indonesia. Berbagai kemajuan iptek Indonesia-Jerman patut diapresiasi dan kita sepakat untuk meningkatkan kerjasama lebih lanjut,” ungkap Menristekdikti.
Di sela-sela pertemuan ini, Kepala LIPI pun memaparkan kemajuan enam proyek kerjasama Indonesia-Jerman dalam bidang biodiversitas dan kesehatan. “Keenam proyek kerjasama yang dikoordinasikan LIPI ini memiliki potensi menghasilkan temuan antiinfectives pharmaceutical dari biodiversitas Indonesia,” ungkap Iskandar.
Untuk melakukan penelitiannya, lanjut Iskandar, Indonesia belum memiliki peralatan laboratorium yang memadai, sehingga peneliti LIPI harus melakukan analisis di Jerman. Berbagai pengaturan terkait pengiriman sampel penelitian itu telah disiapkan melalui Material Transfer Agreement, jelasnya.
Untuk diketahui pula selain biodiversitas dan kesehatan, proyek kerjasama Indonesia-Jerman juga mencakup bidang lainnya seperti Earth and Ocean Sciences (dikoordinasikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI), Geothermal Energy (dikoordinasikan oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi/BPPT), serta program Capacity Building and Mobility Program Indonesia-Jerman.
Sementara itu dalam pertemuan kali ini juga berlangsung pula serangkaian kunjungan dari delegasi Indonesia ke sejumlah institusi di Jerman, antara lain ke Leibniz-Institute, Museum of Natural History, Humboldt University, Siemens AG, dan Fraunhofer IPK. (LIPI)
