News

Indonesia Dukung Pembangunan Kompetensi Peneliti Muda di Asia

TOKYO – Indonesia melalui Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengikuti pertemuan 11th Asia Heads of Research Councils (ASIA HORCs) yang diselenggarakan di Tokyo, Jepang pada 7-8 September 2017. Pertemuan ini membahas topik utama tentang Policy for Support Young Researchers in Asia atau terkait dukungan kebijakan dan pembangunan kompetensi peneliti muda di Asia.

Pelaksana Tugas Kepala LIPI menekankan dukungan Indonesia terhadap pembangunan kompetensi peneliti muda di kawasan Asia. “Bentuk dukungan telah dilakukan sejak LIPI berdiri dengan berbagai program untuk mengembangkan peneliti muda dan juga membina calon peneliti dari kalangan remaja,” tutur Bambang.
 
Bambang pun mencontohkan bentuk dukungan yang selama ini dilakukan oleh LIPI dengan melakukan program pembinaan peneliti khususnya peneliti muda di Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan (Pusbindiklat) Peneliti LIPI dan juga adanya program LIPI Young Scientist Award (LYSA). Kemudian, LIPI juga membina kalangan remaja yang tertarik di bidang penelitian lewat program kompetisi ilmiah, seperti Lomba Karya Ilmiah Remaja (LKIR) dan National Young Inventor Awards (NYIA).
 
Selain itu, upaya lain LIPI dalam mendorong pembinaan kompetensi peneliti muda Indonesia melalui keterlibatan mereka dalam pertukaran peneliti, baik melalui skema kerja sama dengan mitra luar negeri, pemagangan riset di luar negeri, serta mengikutsertakan dalam kerja sama riset internasional dan pengiriman ke simposium dan seminar luar negeri. “Agar kompetensi meningkat, kami juga dorong peneliti agar menghasilkan publikasi internasional serta aktif sebagai principle investigator joint research program,” sambung Bambang.
 
Untuk diketahui, pertemuan ASIA HORCs memberikan kesempatan kepada setiap negara peserta menyampaikan gagasan dan pemikiran tentang upaya membangun kompetensi peneliti muda dan jaringan kerja sama riset internasional di Asia. Tuan rumah pertemuan kali ini adalah Japan Society for Promotion of Science (JSPS).
 
Presiden JSPS, Yuichiro Anzai memberikan apresiasi positif terhadap setiap gagasan yang muncul dari masing-masing negara peserta. Khusus bagi Jepang, dirinya memaparkan bahwa kebijakan-kebijakan negaranya untuk mendukung peneliti muda dan sumber daya riset yang inovatif melalui KEKENHI untuk international joint research dan World Premiere International Research Centre Initiative.
 
Kemudian, pengembangan peneliti muda juga melalui kerja sama dengan para alumni JSPS. Anzai pun memberikan apresiasi atas pendirian alumni JSPS di Indonesia, yang akan semakin mempererat jaringan komunikasi peneliti muda dan peneliti senior serta semakin memperkuat hubungan Indonesia dan Jepang. (LIPI)

Join The Discussion