Mungkin banyak dari kita yang menganggap beranak dalam kubur hanyalah kisah fiktif berbau tahayul. Istilah itu juga mungkin hanya tahu dari film lawas Beranak Dalam Kubur yang pernah dibintangi artis senior, SUzanna. Secara logika, memang sangat tidak mungkin jasad manusia yang sudah meninggal bisa melahirkan anak.
Nyatanya, hal ini benar-benar terjadi. Dunia sains juga sudah mengakui adanya fakta ini. Kasus persalinan dalam kubur pertama kali terkuat dari hasil penelitian tim Universitas Ferrara dan Bologna, Italia. Tim ini meneliti sebuah jasad wanita yang telah terkubur lama di pemakaman kota Imola, Bologna.
Hasil penelitian itu menjadi catatan pada jurnal ilmiah. Artikel itu menjadi dasar adanya kasus beranak dalam kubur (coffin birth).
Kasus ini bermula ketika ditemukan jasad wanita yang terkubur selama 1.400 tahun di komplek pemakaman Imola pada 2010. Saat ditemukan, kerangka tersebut dalam keadaan utuh. Tetapi, tepat di antara dua kaki jasad itu, ada jasad lain dengan ukuran lebih kecil.
Setelah dilakukan penelitian, tim ilmuwan menyimpulkan jasad kecil itu adalah bayi berusia 38 minggu. Bayi itu lahir dalam kondisi kepala dan bagian atas tubuh sudah berada di luar. Sementara bagian bawah tubuhnya masih berada di dalam rahim. Kebenaran temuan ini dikonfirmasi oleh para pakar.
Hasil penelitian tersebut dimuat dalam jurnal World Neurosurgery. Meski begitu, fenomena ini masih menyisakan tanda tanya. Ini lantaran timbul pertanyaan bagaimana bisa seorang wanita yang sudah meninggal melahirkan.
Sempat muncul dugaan wanita itu meninggal di tengah proses persalinan. Tetapi, melihat kondisi jasad, sangat tidak mungkin wanita tersebut dimakamkan dengan kondisi seperti itu. Pakar bio-arkeologi Universitas Otago, Selandia Baru, Sian Halcrow menyebut temuan ini sebagai kasus coffin birth.
Dia yang terlibat dalam penelitian tersebut, mengatakan ada sejumlah alasan yang terjadinya kasus ini. ” Terbentuknya gas secara ekstrem di tengah proses dekomposisi memaksa janin keluar dari rahim sang ibu yang telah meninggal,” ujar Halcrow, dilaporkan Ancient Origin.
Sementara pakar kandungan di San Fransisco, Jen Gunter, mengungkapkan hal senada. Dia menduga ada tekanan gas yang menumpuk selama proses dekomposisi atau terurainya jasad. ” Dan janin yang meninggal dilahirkan melalui pemutusan (nupture),” kata Gunter. (RADARBANYUMAS.COM)