News

Hati-hati, Vegetarian Berisiko Terkena Stroke

Dikutip dari pikiran-rakyat.com, menjadi  vegetarian  memang menurunkan risiko penyakit jantung, tetapi di sisi lain, meningkatkan risiko stroke.

Peneliti mengatakan bahwa risiko vegetarian terkena penyakit jantung koroner sangat rendah dibandingkan dengan pemakan daging. Namun, risiko terkena stroke di kalangan vegetarian justru lebih tinggi.

Dilansir The Guardian, pemakan daging selama ini dianggap merusak lingkungan karena konsumsi daging meningkatkan jumlah gas buang di dunia.  Selain itu, daging olahan juga menjadi pemicu penyakit kanker. WHO pun telah mengumumkan soal itu dua tahun lalu.

Namun, jika ingin melakukan diet tanpa daging, hal yang penting adalah pengawasannya.”Diet vegetarian dan vegan sangat populer belakangan ini, tapi kita sendiri  minim pengetahuan tentang potensi manfaat kesehatan atau bahaya dari diet ini,”  ujar Dr Tammy Tong, penulis utama penelitian dari University of Oxford.

Dalam jurnal BMJ, Tong dan rekannya melaporkan bahwa mereka menganalisis data dari lebih dari 48.000 orang dewasa yang mendaftar untuk studi soal diet antara 1993 dan 2001. Para partisipan ini tidak memiliki riwayat serangan jantung, stroke, atau angina.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari beberapa faktor yang diperhitungkan termasuk usia, jenis kelamin, status merokok, dan status sosial ekonomi: pemakan ikan memiliki risiko 13% lebih rendah terkena penyakit jantung koroner, sementara vegetarian memiliki risiko 22% lebih rendah.

Sementara itu, vegetarian memiliki risiko 20% lebih tinggi untuk terserang stroke daripada pemakan daging. Tidak ada efek yang jelas bagi pemakan ikan. Secara keseluruhan, temuan ini mengungkap bahwa  selama periode 10 tahun penelitian, terdapat lebih sedikit (10 kasus) pengidap penyakit jantung koroner (per 1.000 orang) pada vegetarian daripada pemakan daging, dan tiga kasus stroke lebih banyak.

Sementara penelitian terbaru tidak membuktikan bahwa makan daging atau vegetarianisme berada di belakang perbedaan risiko itu, Tong menyatakan hubungan antara diet vegetarian dan penyakit jantung koroner mendukung penelitian sebelumnya.

“Kemungkinan bahwa risiko yang lebih rendah pada pescatarian (pemakan ikan) dan vegetarian terkait dengan fakta bahwa mereka memiliki kolesterol yang lebih rendah, tetapi juga BMI (indeks masa tubuh) yang lebih rendah, tekanan darah rendah, dan juga tingkat diabetes yang lebih rendah,” katanya.

Tong mengatakan bahwa karena vegetarian memiliki kadar kolesterol yang rendah, mereka memiliki risiko penyakit stroke tertentu yang lebih tinggi. Tambahnya, vegetarian memiliki tingkat beberapa nutrisi yang lebih rendah, seperti vitamin B 12 .

Namun, yang lain mengatakan data itu tidak mungkin. “Mungkin saja orang yang mengikuti diet alternatif lebih kecil kemungkinannya untuk minum obat penurun tekanan darah untuk hipertensi dan akibatnya menderita stroke,” saran Prof Tom Sanders dari King’s College London.

Penelitian ini memiliki keterbatasan, termasuk fakta bahwa itu didasarkan pada pelaporan diri, dan  tidak semua peserta menjawab pertanyaan saat studi dilakukan tahun 2010 lalu. Selain itu, studi ini juga terutama melibatkan orang kulit putih yang tinggal di Inggris, sehingga tidak jelas apakah hasilnya akan sama  di populasi lain.

Dr Frankie Phillips, ahli diet dari British Dietetic Association, mengatakan vegetarian dan vegan tidak perlu khawatir dengan hasil kajian tersebut. Pasalnya, kata Philips, penelitian ini tidak menunjukkan sebab dan akibat. Sebaliknya, kata Phillips, semua orang bisa mendapatkan manfaat dari makan lebih banyak tumbuhan. “Itu tidak berarti menjadi vegan atau vegetarian sepenuhnya,” katanya, seraya menambahkan bahwa dengan mengonsumsi beragam makanan dalam menu sehari-hari, ini akan menjamin semua nutrisi yang diperlukan tubuh kita tercukupi.

Join The Discussion