Dikutip dari medcom.id, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat Gunung Merapi lima kali gempa guguran pada Jumat, 24 Mei 2019. Lima gempa guguran terdeteksi dalam rentang waktu 00.00-06.00 WIB.
Kepala BPPTKG Hanik Humaida menyebut, hasil pengamatan visual menunjukkan kawah gunung api paling aktif di Indonesia itu mengeluarkan asap putih dengan intensitas tipis setinggi 20 meter di atas puncak kawah gunung.
Hasil analisis foto udara pada 4 Mei 2019 menunjukkan volume kubah lava Merapi 458 ribu meter kubik. Sejak Januari 2019, volume kubah lava terhitung relatif tetap karena sebagian besar ekstrusi magma langsung meluncur ke hulu Kali Gendol sebagai guguran lava maupun awan panas.
BPPTKG mempertahankan status Gunung Merapi pada Level II atau Waspada. Kegiatan pendakian kecuali untuk kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana tidak direkomendasikan sampai perubahan status.
BPPTKG meminta warga tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi, dan mengimbau warga sekitar kawasan alur Kali Gendol meningkatkan kewaspadaan karena jarak luncur awan panas guguran Merapi semakin jauh.