Dikutip dari suaramerdeka.com, ratusan mahasiswa dan dosen mengikuti seminar nasional Fisika di gedung Q kampus II Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. Bukan hanya tambahan ilmu pengetahuan, peserta juga mendapatkan bekal model dan strategi pembelajaran Fisika dari para narasumber.
Selain itu, kegiatan yang digelar Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Fisika, Fakultas Saint dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang ini juga bertujuan meningkatkan riset penelitian dan publikasi jurnal.
“Seminar nasional rutin diadakan setiap tahun, tujuannya meningkatkan riset penelitian dan publikasi jurnal. Termasuk bagi mahasiswa UIN Walisongo Semarang yang pada semester lima ada mata kuliah penelitian dan semester enam ada karya tulis ilmiah,” kata Ketua Jurusan Fisika, Fakultas Saint dan Teknologi, UIN Walisongo Semarang, Dr Hamdan Hadi Kusuma SPd MSc, di sela-sela seminar nasional.
Sebagian besar peserta dari UIN Walisongo, tetapi ada juga yang datang dari Unnes, UIN Jakarta, UIN Bandung, dan UIN Malang. Khususnya mahasiswa UIN Walisongo, mereka usai menjalani penelitian harus menghasilkan output artikel dan harus diterbitkan salah satu jurnal sebagai syarat menyelesaikan skripsi.
Penelitian mahasiswa diminta memperhatikan kearifan lokal, beberapa yang sudah dilakukan riset bahan untuk plastik biodegradable, mencari kandungan pasir di Jateng apakah mengandung besi atau magnet, serta mengimplementasikan bahan pembuatan sabun.
“Artikal yang layak dari peserta seminar akan diterbitkan di jurnal berindeks sintha tiga, sedangkan yang tidak terseleksi jurnal diterbitkan di prosiding dengan Angka Standar Baku Internasional,” jelas Hamdan salah satu narasumber seminar.
Dua pembicara lainnya ialah Dosen Fisika Undip Semarang Dr Eng Ali Khumaeni dan pengajar Pendidikan Fisika, UIN Sunan Gunung Drajat, Bandung, Dr Chaerul Rochman MPd.
Menurut Chaerul, menerapkan pembelajaran terbaik Fisika terkadang luput dari perhatian guru. Mereka ini seharusnya mampu mengharmonisasikan ritme bagaimana itu belajar, menilai otentik, serta menentukan tuntutan kurikulum.