Dikutip dari republika.co.id, Fakultas Kedokteran Universitas Sultan Agung (FK Unissula) terus mengisiasi berbagai riset di bidang kedokteran. Terbaru, FK Unissula menggelar Workshop dan Hands On Basic yang membahas khusus tentang Stem Cells and Culture dan diselenggarakan di Gedung Laboratorium Terpadu FK Unissula.
Workshop diikuti tak kurang 37 orang dokter dari berbagai perguruan tinggi (universitas) dan rumah sakit yang ada di tanah air. “Workshop ini penting sekali guna medorong penelitian-penelitan tentang stem cell yang saat ini masih dianggap kontroversi,” ungkap Ketua Panitia Workshop dan Hands On Basic Stem Cells and Cultre, Agung Putra, Selasa (5/11).
Melalui kegiatan ini, diharapkan mampu memberikan pengetahuan serta wawasan yang lebih luas, terkait dengan kultur stem cell kepada para akademisi maupun para praktisi bidang kedokteran.
“Sehingga ke depan diharapkan akan semakin mendorong riset-riset mengenai kultur stem sel yang hasilnya tentu akan bermanfaat bagi umat, khususnya dalam bidang kedokteran,” ujar Agung Putra.
Menurutnya, banyak alasan mengapa stem cell itu perlu dikaji lebih dalam. Dalam 10 tahun terakhir lebih dari 49.810 referensi yang telah melakukan kajian tentang stem sel, namun hanya dalam uji klinis hanya 443.
Belum lagi untuk penyakit yang masuk ke dalam kategori berat dalam arti tidak bisa disembuhkan dan tidak ada perawatan akibat terbatasnya terapi dalam hal penggantian organ jaringan.
Dengan adanya penelitian tentang stem cell ini, maka bisa menjadi strategi yang baru untuk mengobati beragam penyakit melalui terapi berbasis sel tersebut. Selain itu juga merupakan sumber potensial untuk obat regeneratif dan penggantian jaringan setelah cedera atau terpapar penyakit.
“Bisa dikatakan stem cell theraphy adalah salah satu teknik masa depan yang paling menjanjikan di gudang medis untuk perbaikan jaringan yang rusak atau hancur,” ucap Agung Putra yang juga Kepala Stem Cell and Cancer Research Laboratory FK Kedokteran Unissula tersebut.
Dekan Fakultas Kedokteran, Setyo Trisnadi menambahkan, penelitian stem cell menawarkan harapan besar. Stem cell bisa digunakan untuk memahami mekanisme dasar perkembangan dan diferensiasi manusia serta harapan obat baru untuk penderita penyakit yang sulit disembuhkan, seperti diabetes, cedera tulang belakang dan lainnya.
Ia juga menyampaikan, penelitan dan pengaplikasian stem cell yang merupakan hal baru. Namun bisa dilakuka sepanjang sesuai dengan prosedur tetap (protap) serta ketentuan undang-undang yang berlaku
“Apalagi, riset mengenai stem sel ini didorong untuk kemanfaatan di bidang kedokteran, khususnya dalam upaya melakukan peyembuhan suatu penyakit di tengah era tantangan dunia kedokteran,” kata dia.
Sementara itu, inisiatif FK Unissula dalam mendorong riset dan penelitian mengenai stem cell ini mendapatkan dukungan dari pihak kampus. Wakil Rektor III Unissula, Bedjo Santoso mengatakan, kegiatan seperti ini bisa berdampak baik sekali untuk perkembangan pengetahuan dalam bidang kedokteran.
Dengan apa yang masih dianggap kontroversial, sudah selayaknya dikaji terus menerus sehingga ditemukan solusi yang pada akhirnya bisa bermanfaat untuk umat. “Khususnya di bidang kesehatan dan kedokteran,” katanya.